Berpotensi Picu Kanker, Unilever Tarik Produk Sampo Dove Hingga TRESemme

Logo Unilever.
Sumber :
  • Unilever.co.uk

VIVA Lifestyle – Unilever AS dan Kanada menarik beberapa produk dry shampoo atau sampo kering dari pasar AS, karena berpotensi memicu kanker. Beberapa produk tersebut di antaranya Dove, Nexxus, Suave, TIGI (Rockaholic and Bed Head) serta TRESemme

Menlu AS Sebut Israel Tidak Perlu Menduduki Wilayah Gaza Selamanya

Produk-produk sampo tersebut ditarik lantaran berpotensi mengandung benzena, yaitu bahan kimia yang dapat memicu kanker. Scroll untuk info selengkapnya.

Menurut Badan POM Amerika Serikat, Food and Drug Administration (FDA), produk sampo kering yang ditarik tersebut merupakan produk yang diproduksi sebelum Oktober 2021. 

Fed Pangkas Suku Bunga, Rupiah Ambruk ke Level Rp 16.234 Per Dolar AS Pagi Ini

"Unilever A.S. dan Kanada secara sukarela menarik kode lot produksi spesifik dari sampo kering yang diproduksi sebelum Oktober 2021 sebagai upaya kehati-hatian setelah penyelidikan internal mengidentifikasi adanya peningkatan kadar benzena," kata Unilever, mengutip dari keterangannya, Rabu 26 Oktober 2022. 

Ilustrasi keramas.

Photo :
  • Freepik/freepik
AS Blak-blakan Akui Buka Komunikasi dengan Pemberontak HTS di Suriah

Lebih lanjut menurut mereka, evaluasi dampak kesehatan yang dilakukan secara independen menyimpulkan bahwa kadar benzena yang terdeteksi tidak menimbulkan risiko kesehatan. 

"Unilever tidak menggunakan benzena sebagai bahan dan menerapkan standar keamanan yang tinggi secara global. 

"Kami mematuhi semua peraturan setempat dan memiliki standar kualitas dan keamanan ketat yang membatasi jumlah jejak benzena yang dapat terjadi karena keberadaan alaminya dalam bahan baku tertentu," sambung mereka. 

Unilever menegaskan bahwa perusahaannya di Indonesia tidak ada sangkut pautnya dengan penarikan sampo kering yang terjadi di AS. 

"Unilever Indonesia bukan bagian dari penarikan sampo kering ini dan tidak ada produk maupun pasar Unilever lainnya yang terkena dampak dari penarikan ini," tutup Unilever. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya