Ikon Desainer Jepang Issey Miyake Meninggal Dunia

Issey Miyake.
Sumber :
  • Instagram

VIVA Lifestyle – Ikon desainer fesyen Jepang Issey Miyake meninggal dunia di usia 84 tahun. Dikenal akan produksinya untuk turtleneck yang menjadi ciri khas Steve Jobs, sang desainer meninggal karena kanker Jumat pekan lalu, demikian dilaporkan agensi berita Kyodo.

Indonesia International Modest Fashion Festival 2024, Pamerkan Wastra dari Sabang sampai Merauke

Issey Miyake disebut ingin menjadi baik itu penari atau seorang atlet, tapi membaca majalah fesyen milik sang kakak menginspirasinya memilih fesyen.

Free Your Style, 4 Desainer Ekspresikan Semangat Kebebasan di JFW 2025

Popularitasnya melejit dengan desainnya yang menggabungkan siluet cutting-edge dan kain berlipat dalam rentang kariernya selama lebih dari setengah abad.

Terpopuler: Ramalan Zodiak Kamis, Misteri 40 Hari Setelah Kematian

Issey Miyake lahir di Hiroshima pada 1938. Dia berusia tujuh tahun saat Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota kelahirannya pada Agustus 1945, saat Perang Dunia II. Dia tengah berada di kelas saat itu dan selamat dari pengeboman, tapi tidak mau berbicara mengenai peristiwa tersebut hingga usia lanjutnya.

Pada sebuah artikel New York Times Juli 2009, dia mengatakan, "Saat aku membuka mata, aku masih melihat hal-hal yang tidak seorang pun harus mengalaminya, cahaya merah terang, awan hitam yang langsung muncul, orang-orang berlarian di setiap arah putus asa mencoba menyelamatkan diri, aku mengingat semuanya. Dalam tiga tahun, ibuku meninggal karena paparan radiasi."

Artikel tersebut ditulis untuk mencoba dan membujuk presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk mengunjungi kota tersebut. Miyake mengatakan dia memilih untuk memikirkan hal-hal yang bisa diciptakan, bukan menghancurkan, dan itu membawa keindahan dan kebahagiaan.

"Aku bergravitasi di bidang desain pakaian, sebagian karena itu adalah format kreatif yang modern dan optimistis," ujarnya, dan menegaskan dia tidak ingin dilabeli sebagai desainer yang selamat dari bom atom.

Setelah menempuh pendidikan desain grafis di universitas seni Tokyo dia melanjutkan belajar desain pakaian di Paris, di mana dia bekerja dengan desainer fesyen terkenal Guy Laroche dan Hubert de Givenchy, sebelum bertolak ke New York.

Dia kembali ke Tokyo di 1970 dan mendirikan Miyake Design Studio, dengan kreasinya yang beragam mulai dari tas, jam tangan dan parfum sebelum dia pensiun di 1997.

SPOTLIGHT 2024

Gak Cuma Wastra, SPOTLIGHT 2024 Hadirkan Perpaduan Budaya Lewat Ratusan Karya Desainer

Mengangkat tema Cultural Fashion, SPOTLIGHT 2024 melibatkan lebih dari 100 desainer dan perajin, pelaku bisnis UMKM, dan pecinta fesyen Tanah Air.

img_title
VIVA.co.id
13 Desember 2024