Banyak yang Gak Tahu, Bekas Jerawat Ternyata Tanda Penuaan
- Freepik
VIVA Lifestyle – Penuaan dini menjadi momok yang menakutkan, terutama bagi wanita. Buktinya, survei JAKPAT pada tahun 2021 menyebutkan, 76 persen wanita Indonesia merasa gejala penuaan dini merupakan masalah serius yang perlu diatasi.
Namun, bicara mengenai aging, hal terpenting yang perlu dilakukan bukan hanya memperbaiki tekstur kulit saja. Tapi juga mengencangkannya. Tapi, sebelum membahas cara memperlambatnya, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu tentang tanda-tandan penuaan dini.
Pemilik klinik Kecantikan Dermis Jakarta Selatan, Dr Hafiza Fathan,SpKK, PGC, mengungkap, gejala penuaan kulit terjadi dari mulai tahap awal hingga tahap keempat. Namun yang tak disangka adalah, bekas jerawat juga ternyata menjadi salah satu tanda penuaan dini lho.
"Seperti permukaan kulit dan warna yang tidak rata, keriput, bekas jerawat, dan kulit kendur," ungkap dokter Hafiza saat peluncuran Teknologi Pengencangan Kulit terbaru, MORPHEUS 8 dari Regenesis, di Hotel Sheraton Jakarta, baru-baru ini.
Marketing Manager Regenesis, Fransiska Simamora, menambahkan, tanda-tanda penuaan tersebut bisa diatasi dengan MORPHEUS 8, yang menggunakan metode penghantaran energi panas, juga radio frekuensi yang dihantarkan melalui jarum ukuran sangat kecil (micro needle).
"Metode ini telah terbukti dapat menghasilkan perbaikan secara signifikan dari gejala penuaan kulit tersebut," tuturnya.
Dokter bedah plastik dari Italia, Dr Pier Paolo Rovatti, yang turut hadir dalam acara ini, juga membagikan pengalamannya usai menjajal MORPHEUS 8.
"Salah satu yang menjadi pertimbangan saya karena telah mendapatkan FDA Approved dan memiliki beragam award berkelas internasional, seperti Minimal Invasive Device of The Year tahun 2020, Product Innovation of The Year tahun 2021 dan Best Skin-Tightening Microneedling Treatment Award Winner 2022," bebernya.
Lebih lanjut Pier mengungkapkan, meski dirinya merupakan ahli bedah plastik, namun dia mengatakan, peminat bedah plastik semakin berkurang karena teknologi semakin berkembang, sehingga metode non invasive lebih diminati, termasuk terapi MORPHEUS 8 ini.
Dokter Hafiza yang juga menggunakan alat tersebut untuk pasien-pasiennya mengatakan, alat ini tidak hanya bisa digunakan untuk wajah, tapi juga tubuh.
"Contohnya diaplikasikan pada area tubuh seperti pada stretchmark, kulit kendur ataupun berkerut. Selain itu juga ternyata merupakan teknologi yang pertama yang diakui FDA yang dapat dipergunakan dalam area tubuh dengan kedalaman 8mm," ungkap dr Hafiza.