Usai New York & Paris, Batik Muslim Siap Rambah Pasar Timur Tengah
- Ist.
VIVA – Sejak didirikan pada 2018, IDENTIX by Irma Susanti konsisten melakukan pengembangan batik kontemporer dalam bentuk ready to wear, sehingga dapat diterima secara universal, baik pasar di Tanah Air maupun mancanegara.
Kiprah IDENTIX yang merupakan singkatan dari Irma Desain Batik telah merambah pameran maupun peragaan busana di berbagai negara, termasuk di kota pusat mode dunia seperti New York dan Paris.
IDENTIX dikenal dengan unggulan produknya yakni batik tulis custom sehingga setiap batik yang dibuat bersifat eksklusif. Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan produk busana muslim di Tanah Air maupun di negara-negara lain dengan jumlah penduduk muslim yang tinggi seperti Timur Tengah, IDENTIX by Irma Susanti mengembangkan lini produknya dengan modest wear.
Di perhelatan Muslim Fashion Festival+ (MUFFEST+) 2022 yang diselenggarakan pada akhir April 2022 di Grand Ballroom The Ritz-Carlton Pacific Place Jakarta, IDENTIX by Irma Susanti meluncurkan debut koleksi modest wear dengan tema 'Warna-warni' yang terinspirasi dari keindahan warna alam yang memiliki makna filosofis.
"Inspirasi dari pengalaman mendaki gunung Merapi. Warna lava dan magma akibat erupsi gunung berapi yang identik dengan warna oranye kemerahan dipilih untuk koleksi ini. Warna ini dimaknai sebagai semangat kebangkitan setelah dilanda pandemi. Dipadukan warna hijau dengan makna alam yang kembali indah dan asri, usai bencana alam yang terjadi,” papar pendiri IDENTIX Irma Susanti, dalam keterangannya, Sabtu 7 Mei 2022.
Palet warna oranye kemerahan yang dipadankan secara apik dengan warna hijau tampak mendominasi koleksinya. Koleksi-koleksi yang ditampilkan juga tak lepas dari sentuhan wastra batik yang menjadi identitas dari IDENTIX, yaitu batik tulis dan tenun yang diaplikasikan dengan batik.
Motif dan warna batik yang digunakan pada koleksi ini merupakan hasil kreativitas Irma dalam mengembangkan inspirasi dari aurora borealis, fenomena alam yang terjadi di negara Antartika. Gradasi cahaya warna di atmosfer dari fenomena aurora borealis dituangkan dalam motif dan warna batik yang inovatif dengan tampilan gradasi warna oranye, merah, biru, ungu, dan kuning.
Inspirasi tersebut dikombinasikan dengan ragam hias Nusantara, mulai dari motif batik klasik seperti mega mendung dan kawung, serta corak khas Kalimantan sehingga menciptakan hasil akhir motif batik bernuansa kontemporer. Motif khas Kalimantan turut diaplikasikan dalam bentuk perca yang menjadi ornamen berbeda pada busana ini.
Dengan menerapkan sustainable fashion, IDENTIX by Irma Susanti menggunakan bahan baku dan batik pewarna alam dari tumbuhan yang lebih bersahabat dengan lingkungan.
"Kami optimis merambah pasar global dengan memerhatikan sustainable fashion yang sedang menjadi isu global, dan menawarkan modest wear dengan style dan material yang tidak dimiliki oleh negara lain, yaitu batik dan tenun,” ungkap Irma Susanti.
Koleksi modest wear tersebut terdiri dari bentuk dress yang ditampilkan berlayer dengan cape dan outer panjang yang memperlihatkan permainan kombinasi warna dan motif yang kontras. Detail lengan lebar memperkuat kesan dinamis dari koleksi ini, yang diselaraskan dengan estetika penutup kepala gaya turban, sesuai segmen yang dituju yakni muslimah urban di berbagai negara.