Ketika Lawai Dimodifikasi Jadi Busana Ready to Wear

MUFFEST 2022.
Sumber :
  • VIVA/Isra Berlian

VIVA – Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA) Provinsi Lampung untuk menggunakan kain tapis pada koleksi  MUFFEST + 2022. Pada  MUFFEST+ 2022 ini BBPVP Semarang melalui LNC mengambil tema “Lawai”.

Bukan Hanya Tren, Ini 7 Alasan Penting Hentikan Over Consumption Baju Sekarang Juga

Lawai adalah pakaian untuk kaum wanita Lampung yang di kenakan saat menghadiri acara-acara adat atau upacara formal dan non formal. Tapis itu sendiri merupakan teknik pengaplikasian benang metalik emas atau perak di atas kain tenun dengan cara sulam.

"Kita alumni membuat koleksi yang bekerjasama dengan Dekranasda Lampung menggunakan kain tapis. Biasanya kain tapis dipakai acara adat. Kali ini kita ambil tema lawai, pakaian kaum wanita di Lampung yang biasa digunakan formal namun seiring dengan berjalannya waktu kita ingin membuat yang ready to wear," kata Siswati salah satu desainer dalam konferensi pers MUFFEST 2022, Jumat, 22 April 2022.

Pesona Tak Tertahankan! Kimberly dan Paula Bersinar di Panggung Fashion Meski Hati Sedang Terluka

Seiring berjalannya waktu, perkembangan fashion semakin tinggi sehingga memunculkan ide-ide kreatif untuk mengolah tapis menjadi busana ready to wear yang masa kini tanpa harus mengubah nilai-nilai budaya.

MUFFEST 2022.

Photo :
  • VIVA/Isra Berlian
Ini Alasan Bali Jadi Salah Satu Destinasi Fesyen Bergengsi Dunia

Koleksi yang ditampilkan di MUFFEST+ 2022 didesain dan diproduksi sendiri oleh alumni BBPVP Semarang melalui LNC.

Ada pun kain tapis tersebut diolah menjadi 3 style fashion yaitu sporty casual, classic elegant dan feminine romantic, dengan potongan dan pola yang unik, menggambarkan perkembangan budaya dan adat yang semakin berkembang luas.

"Warna merah, hitam dan gold adalah lambang dari keanggunan dan keberanian namun tetap mempertahankan dan menjunjung nilai-nilai adat dan budaya. Hal ini sejalan dengan filosofi LNC (Life Needs Colours), di mana dalam sebuah kehidupan membutuhkan warna untuk berkembang menjadi lebih baik," kata Siswati.

MUFFEST 2022.

Photo :
  • VIVA/Isra Berlian

Sementara itu perwakilan dari BBPVP, Wika berharap, setelah mengikuti MUFFEST+ 2022 BBPVP Semarang menjadi pionir vokasi fashion di Indonesia yang mampu mencetak tenaga kerja yang kompeten di bidang fashion.

Di samping itu, melalui  MUFFEST+ 2022 ini juga menjadi ajang promosi untuk memperkenalkan alumni peserta pelatihan fashion BBPVP Semarang ke pasar kerja industri fashion. Selain itu, diharapkan banyak stakeholder terkait yang akan bekerja sama atau berkolaborasi untuk memajukan vokasi fashion di Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya