Ini 3 Jenis Tas Hermes Paling Laris di Dunia

Tas Hermes.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Bagi banyak wanita di dunia, sebuah handbag atau tas tangan adalah fashion statement untuk beragam outfit. Nah, khususnya mereka penikmat aksesoris mewah, tas Hermes menjadi salah satu tas impian. Namun, bagi mereka yang punya uang banyak pun, mendapatkan tas Hermes tidak semudah datang ke toko dan memilih tas yang diinginkan atau memasukkannya ke keranjang seperti belanja online pada umumnya.

Milenial Kalah! Dinilai Pinter Cari Uang, Soal Fesyen Gen Z Lagi Suka Tenteng Chanel

Tas-tas Hermes digemari karena dinilai chic dan timeless. Tas Hermes bahkan bukan lagi sekadar fashion statement, melainkan juga sebuah investasi. Selama bertahun-tahun, kita telah melihat banyak tas langka dari merek tersebut dijual dengan harga selangit. 

Sebagai contoh, baru-baru ini adalah tas Hermes Kelly 28 dengan retourne berlian buaya himalaya niloticus putih dan emas putih 18 karat, yang dilelang di Christie's seharga US$500 ribu atau Rp7,1 miliar. Tas itu mencetak rekor baru dunia dalam hal harga yang dicapai untuk setiap tas tangan yang dijual di pelelangan.

Apa Saja Isi Tas Gemblok Ariel NOAH? Ternyata Ada Satu Barang Tak Terduga

Baik itu untuk alasan hasrat atau investasi, pembeli barang mewah yang serius selalu mencari cara untuk mengoleksi lebih banyak tas Hermes.

Tas Hermes.

Photo :
  • Istimewa
Sandra Dewi Bantah 88 Tas Mewah Miliknya Hasil TPPU Harvey Moeis: Itu Endorsement

dr. Rininta Christabella, pecinta fesyen dan kolektor tas mewah di Indonesia mengatakan bahwa Hermes punya puluhan jenis tas, namun tiga jenis yang paling laris di dunia adalah Birkin, Kelly dan Lindy. 

"Selain itu masih ada yang lain, seperti Mini Lindy, Picotin, 2424 dan lainnya," ujarnya di Le Fabuleux, SCBD, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Menurutnya, warna-warna tas Hermes yang paling banyak diincar adalah basic color, seperti black, etain, etoupe, gold dan gris asphalt. Kemudian untuk warna warna pastel ada mauve, jaune poussin dan the best of the best masih untuk warna white seperti craie atau nata.

Rininta juga menjelaskan sejarah singkat Hermes, termasuk inspirasi di balik nama sejumlah jenis tas Hermes paling dicintai dunia.  

"Pemiliknya Michele Duma family. Dia satu-satunya anggota keluarga yang masih memegang hampir lebih dari 55 persen sahamnya. Kalau Hermes masih dipegang sama keluarga mereka sendiri. Menariknya, setiap nama tas itu ada sejarahnya. Kenapa namanya Kelly, karena terinspirasi Grace Patricia Kelly, dia Princess of Monaco. Kenapa namanya Birkin, terinspirasi dari Jane Birkin, artis asal Inggris. Itu yang paling terkenal," ungkapnya.

Rininta yang biasa disapa dokter Bella mengungkapkan bahwa daya beli tas Hermes di kalangan masyarakat Asia, khususnya Indonesia sangat tinggi.

dr. Rininta Christabella.

Photo :
  • Istimewa

"Sebagai pecinta fesyen dan Hermes, saya melihat daya beli masyarakat Asia, khususnya Indonesia itu sangat tinggi. Saya pernah bertanya di Hermes Paris bahwa Asia adalah salah satu the best market. Orang-orang Asia tepatnya rich and smart, karena tas ini bisa untuk investasi," jelas Rininta.

"Jadi bisa dipakai berpuluh-puluh tahun, bisa diwariskan ke anak, harganya pun tetap stabil dan bisa lebih mahal. Tasnya tahan lama karena kualitasnya. Sejak pandemi COVID-19 dan perang Rusia-Ukraini ini, harga tas Hermes naik setiap bulan," tambahnya.

Ia lantas mencontohkan, tiga tahun lalu, ia membeli Hermes Croco seharga Rp700 juta, sekarang harganya pasarannya sudah Rp1,3 miliar. 

"Jadi ketika second-nya pun akan mengikuti harga baru tersebut. Suatu saat ketika perlu cash, kita bisa jual di atas Rp700 juta. Lately, kita bisa jual Rp1 miliar. Itu salah satu contoh. Itu membuktikan Hermes adalah salah satu bentuk investasi luar biasa," ungkapnya.

Rininta juga mengatakan bahwa salah satu alasan tas Hermes mahal selain karena kualitas dan mereknya yang sudah mendunia, karena satu buah tas membutuhkan waktu pembuatan yang tidak sebentar, yakni bisa enam hingga delapan bulan.

Lalu, bagaimana cara mendapatkan tas Hermes?

"Untuk appointment di Paris, 99 persen ditolak lewat website. Jadi kalau appointment ya depend on your luck. Makanya itu sangat sulit," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya