Fashion dan Sejarah Berpadu Wujudkan Mahendradatta dalam Busana
- Istimewa
VIVA – Desainer Nina Nugroho mengangkat kisah sejarah perempuan dan menggabungkannya dengan fashion. Melalui brand Essensia by Nina Nugroho, Nina berkolaborasi dengan Sinta Ridwan, seorang filolog dan mahasiswi S-3 Arkeologi, meluncurkan Chapter I dari rangkaian koleksi Herstori.Â
Dalam menciptakan Herstori, Nina bersama Sinta melakukan riset yang dalam sehingga apa yang dituangkannya dalam rancangannya tidak sekadar mengandalkan catatan sejarah yang telah terbukukan dalam sejumlah literatur. Merema juga riset melalui manuskrip kuno dan terjun langsung mengunjungi situs peninggalan para perempuan berdaya tersebut.Â
Saat ditemui di peluncuran Herstori di Museum Nasional, Nina menjelaskan bahwa karya terbarunya ini adalah sebuah kolaborasi antara fesyen dan sejarah. Keduanya dilebur menjadi sebuah alih wahana yang sehingga lebih mudah diterima generasi milenial.
"Inspirasi ini diangkat menjadi brand adalah karena ada concern bahwa perempuan luar biasa di masa lalu banyak sekali yang tidak mendapat porsi sejarah melalui sudut pandang perempuan yang disosialisasikan ke masyarakat terutama anak muda," ujar Nina kepada wartawan di Museum Nasional, Jumat 18 Maret 2022.Â
Tokoh perempuan pertama yang diangkat Nina dalam koleksi pertamanya adalah Mahendradatta. Mahendradatta adalah perempuan yang lahir dengan nama Gunapriya Dharmapatni pada 961 M ini adalah putri Raja Sri Makutawangsawardhana dari Wangsa Isyana (Kerajaan Medang) di Jawa Timur. Ia menikah dengan Udayana, Raja Bali dari Wangsa Warmadewa. Ia melahirkan Airlangga yang kemudian menjadi raja di Kahuripan, sementara putra-putranya yang lebih muda adalah Marakata Pangkaja yang menjadi Raja Bali menggantikan Udayana dan Anak Wungsu yang naik tahta setelah mangkatnya Marakata.
Koleksi Herstori tak hanya berupa item fesyen seperti T-shirt, hoodie, hingga hijab, tapi juga dilengkapi dengan e-book, web series, ilustrasi, NFT hingga komik.
Dalam menuangkan cerita Mahendradatta ke dalam karyanya, Ninan memainkan motif dengan cara bordir dan sablon. Dia mengambil aksara-aksara kuno untuk dijadikan motif yang diaplikasikan dalam desain busana yang dekat dengan anak muda seperti T-shirt, jaket hoodie, thigh pants dan hijab.
"Bisa dilihat kekayaan motifnya di hijab, kita membuat 20 hijab motif semua beda, memiliki warna khas Mahendradata ada gold, merah, abu-abu dan putih," tambah Nina.