Penjelasan Gekrafs soal Biaya Slot Paris Fashion Show Rp500 Juta

Gekrafs.
Sumber :
  • Gekrafs

VIVA – Wanda Hamidah kembali menyoroti terkait sejumlah brand Tanah Air yang mengklaim mengikuti kegiatan Paris Fashion Week. Wanda mengunggah sebuah proposal EO yang sampai ke tangan para brand-brand Indonesia yang berangkat ke Paris.

Salah satu proposal yang juga disorot adalah dana yang harus disediakan oleh mereka yang tertarik untuk ikut dalam kegiatan tersebut yakni mencapai Rp511.598.000 per slot, yang mana 10 slot mencapai Rp5.115.980.000.

Dari harga itu, para brand bisa mendapatkan beberapa benefit, di antaranya 30 model, make up, runway, red carpet hingga dokumentasi.

"500.000.000 juta saudara-saudara, tanpa kurasi. Kamu punya duit, bisa ikut," tulis Wanda Hamidah dalam Instagram Story-nya.

Paris Fashion Week 2022

Photo :
  • IG @parisfashionweek

Terkait dengan unggahan Wanda Hamidah tersebut, Chief of Committee Gekrafs Paris Fashion Week, Temi Sumarlin menanggapi. Menurutnya, setiap event memang memiliki harga slot masing-masing.

"Kalau menanggapi tampil asal ada uang, JFW (Jakarta Fashion Week) pun bukannya demikian? Setiap event memang slot ada harganya. Namun, ada brand yang di bawah fashion council yang lolos kurasi. Sisanya, yang tidak, bukankah mereka swadaya membayar harga slot? Di tempat lainnya demikian," kata Temi kepada VIVA, Rabu, 9 Maret 2022.

Temi bahkan meminta publik mengecek biaya untuk tampil di beberapa ajang fashion show seperti New York Fashion Week hingga London Fashion Week.

Gekrafs Optimis Pertumbuhan Ekonomi di Pemerintah Prabowo Gibran Capai 8%

"Ketika kita kembali ke masalah harga, silahkan cek harga NYFW , London FW dan lainnya. Jika hanya menunggu lolos kurasi dari federasi mau sampai kapan? Apakah tidak boleh brand tersebut mengangkat brandnya sendiri? Toh tidak merugikan siapa pun dan tidak memakan uang mba Wanda juga #pinterbareng. Tanpa kurasi? Wah sedih sekali, tujuan Gekrafs memang membawa designer muda karena regenerasi ada di mereka," tulis Temi dalam pesan WhatsApp.

Lebih lanjut, berbicara mengenai dana yang mencapai ratusan juta untuk slot tampil dalam ajang fashion show, Temi menjelaskan bahwa beberapa brand bisa mendapatkan sponsor untuk itu, sehingga tidak membebani para brand.

Buka Perwakilan di 5 Negara, Ekonomi Kreatif RI Mulai Ekspansi ke Eropa

"Dan real-nya banyaknya enggak segitu karena disubsidi dari yang support brand. Bahkan ada yang slotnya free ada dan store rata-rata free, malah dapat benefit untuk 10 hari," kata Temi.

Temi melanjutkan bahwa hal yang lumrah jika ada sponsor dalam acara. Sebagai, contoh kata Temi, ajang Jakarta Fashion Week (JFW), beberapa brand diketahui ikut menjadi sponsor dalam kegiatan tersebut.

Berawal dari Hobi Pakai Brand Mewah, Selebgram Berusia 70 Tahun Ini Debut di Paris Fashion Week

"Di Indonesia brand Wardah, Makeover, Bodyshop mereka sponsor JFW. Bahkan brand fashion di-support brand deterjen dan lain-lain. Menurut saya, itu bukan yang harus dipertajam. Tapi karya mereka yang harus diapresiasi," jelas Temi.

Mengenai proposal yang disinggung Wanda Hamidah

Paris Fashion Week.

Photo :
  • Paris Fashion Week

Selain itu, Temi juga menjelaskan terkait dengan proposal yang diunggah oleh Wanda Hamidah. Dijelaskan Temi bahwa proposal tersebut tidak dibuat oleh Gekrafs, melainkan partner yang mengajak kerja sama, yakni Indo5.

"Proposal tersebut tidak Gekrafs yang membuat, tapi dari partner yang mengajak kerja sama yaitu Indo5. Dan silakan langsung ditanyakan kenapa di Paris sendiri penggunaan kata ‘Paris Fashion Week ‘sangat lumrah selama tidak mengaku on-schedule Paris Fashion Week," kata Temi.

Menurutnya, Gekrafs bukanlah lembaga pemerintah. Sehingga sah-sah saja jika pihaknya membuat kegiatan komersil lantaran tidak menggunakan dana APBN.

"Gekrafs itu bukan lembaga pemerintah jadi sebetulnya sah-sah saja membuat kegiatan komersil karena tidak menggunakan dana APBN," ungkapnya.

Di sisi lain, Temi juga menjelaskan bahwa pihaknya tidak mungkin bisa menyelenggarakan event sendiri tanpa ada perusahaan yang bergerak di Paris.

"Gekrafs tidak mungkin menyelenggarakan event sendiri tanpa ada perusahaan yang bergerak di Paris sendiri, cc Fashion Division. Jika mau berkaca, event semacam ini sudah dilakukan setiap tahun, kenapa hanya Gekrafs yang diserang dan dipermasalahkan?" ujar Temi.

Setelah show dan opening temporary store brand-brand lokal yang digelar di Paris, sejumlah influencer lokal sana banyak yang ingin berkolaborasi dengan brand lokal.

"Ada beberapa buyers yang diskusi dengan brand, Itu adalah efek dari kesempatan yang mereka buat. Gekrafs sebagai wadah sama dengan organisasi lainnya, ingin membantu apa yang bisa dibantu," jelas Temi Sumarlin.

Temi lantas menanggapi soal jadwal penampilan beberapa brand Indonesia dalam Fashion Week Online yang disinggung Wanda Hamidah. Dalam unggahannya, Wanda mengatakan bahwa jadwal tersebut bukan dari website resmi Paris Fashion Week.

"Agak lelah sebetulnya menjelaskan kembali ke Federation de la Haute Couture et de la Mode (FHCM). Ya tentu saja seperti keterangan di awal bahwa kami bukan on-schedule yang terafiliasi dengan FHCM. Seluruh off-schedule pasti masuk ter-cover di (situs) Fashion Week Online. Biasanya dari seluruh dunia. Cek saja di sana atau Modem Online," kata Temi Sumarlin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya