Awas Keliru, Begini Cara Bedakan Skincare yang Halal dan Haram

Ilustrasi lotion/pelembap/skincare.
Sumber :
  • Freepik/rawpixel.com

VIVA – Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Tidak heran, jika kebutuhan berlabel halal memiliki peminat yang tinggi, termasuk produk perawatan kulit atau skincare.

Berbeda dengan makanan atau minuman, membedakan skincare yang halal dan haram memang agak menyulitkan. Nah, jika kamu lebih prefer skincare yang halal, beberapa cara berikut bisa jadi acuan. 

1. Perhatikan bahan yang digunakan

Ilustrasi minyak/serum/skincare/minyak esensial.

Photo :
  • Freepik/awesomecontent

Sebelum membeli, bacalah bahan-bahan yang terkandung di dalamnya. Pastikan skincare tidak mengandung alkohol, gliserin dari hewan atau bahan kimia berbahaya lainnya.

2. Ada label LPOM MUI

Ilustrasi skincare.

Photo :
  • Freepik/jcomp

Cara paling mudah untuk mengetahui produk perawatan kulit halal atau tidak, bisa dilihat dari adanya label LPOM MUI atau tidak. 

3. Komposisi produk

Ilustrasi wanita/skincare/kecantikan.

Photo :
  • Freepik/senivpetro

Sayangnya, tidak semua merek mendaftarkan produknya untuk mendapat sertifikasi halal. Dengan demikian, memerhatikan komposisi produk bisa dijadikan patokan. 

4. Bahan pembuatan produk

Ilustrasi skincare.

Photo :
  • Freepik/jcomp

Bahan turunan yang digunakan dalam pembuatan skincare sangat beragam, tidak heran jika mengenali mana yang halal cenderung sulit. Tapi jangan khawatir, kamu bisa mengenalinya dari bahan-bahan yang digunakan dalam skincare tersebut. 

Skincare yang mengandung bahan-bahan dari tumbuhan biasanya halal. Namun, jika bahannya dari hewan atau turunannya seperti babi, tentu sudah pasti haram.

Hayyu Syar’i Skin Clinic, juga mengusung konsep halal dan syar'i. Sang founder, dr. Ratna Yuliarviana, mengatakan, semua perawatan di kliniknya ditangani oleh dokter dan terapis yang berpengalaman.

"Klinik kecantikan syar’i ini tidak melakukan praktik perubahan bentuk wajah, sehingga membantu perempuan untuk lebih percaya diri dengan kecantikan alami. Nah, kecantikan dan kesehatan kulit itu yang perlu dirawat sebagai bentuk ikhtiar dan rasa syukur atas karunia Allah," kata Ratna dalam keterangannya, Senin 21 Februari 2022. 

Dia mengatakan, muslimah tak hanya butuh kualitas dan nyaman. Produk yang halal dan aman juga harus diutamakan. 

Ilustrasi wanita/masker/skincare.

Photo :
  • Freepik/senivpetro
Nantangin BPOM, Nikita Mirzani: Kalau Panggil Doktif, Panggil Saya Juga!

"Di klinik kami transaksi dilakukan dengan transparan dan sesuai syariah. Yang paling utama, tempatnya sangat nyaman karena dipersembahkan khusus wanita," tuturnya. 

Klinik yang memiliki cabang di Surabaya, Sidoarjo, Malang dan Tangerang Selatan ini, tidak hanya menyediakan perawatan di klinik saja, tapi juga menyediakan skincare yang dipasarkan melalui marketplace, agar dapat dijangkau oleh seluruh perempuan di Indonesia. 

Bela Doktif, Nikita Mirzani Sentil BPOM yang Loloskan Produk Skincare Berbahaya: Kalian Kerjanya Apa?

"Sehingga perempuan syar’i tak lagi kehabisan stok skincare yang halal dan terdaftar resmi dalam BPOM. Beberapa produk yang ditawarkan antara lain, anti acne, whitening, serta produk lain yang disesuaikan dengan masalah kulit para muslimah," papar dr. Ratna Yuliarviana.

BPOM Siap Panggil Dokter Detektif yang Sebut Skincare Overclaim, Begini Alasannya
Ilustrasi bahan skincare.

Marak Overclaim dan Bahan Berbahaya, Kandungan Skincare Seperti Ini Diprediksi Bakal Dicari di 2025

Tren bahan-bahan perawatan kulit dan kosmetik yang diperkirakan akan banyak diminati di tahun 2025 adalah ingredients yang diperoleh dari bahan natural.

img_title
VIVA.co.id
1 Januari 2025