Belajar Memasak bersama Buah Hati di True Aussie Beef and Lamb
- MLA
VIVA – Menjadi orang tua dan memiliki buah hati di zaman modern ini ternyata memiliki tantangan tersendiri. Kini sebagian dari buah hati kita, lebih tahu cara memesan makanan dari berbagai restoran melalui aplikasi, namun mereka kesulitan untuk memasak sesuatu yang sederhana, seperti merebus telur.
Oleh karena itu mempelajari dasar kemampuan hidup seperti memasak menjadi hal yang penting. Kemampuan menyiapkan makanan sederhana dan pengetahuan dapur, ternyata memberi banyak manfaat untuk buah hati Anda, seperti mengetahui kandungan nutrisi yang terdapat dalam bahan-bahan masakan serta membantu mereka dalam mengontrol kesehatan dengan lebih baik.
Anda tidak perlu khawatir, True Aussie Beef and Lamb akan memperkenalkan dua koki hebat yang memiliki cara menyenangkan dan aman untuk mengajari buah hati Anda membuat makanan lezat dari daging sapi dan domba Australia. Mereka adalah Chef Chandra Yudasswara dan Samuel Burke.
Keahlian Kuliner yang Tepat Di Setiap Usia
Berusia di antara 3-6 tahun, anak-anak menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk mengembangkan keterampilan motorik halus. Ini adalah waktu yang tepat untuk memperkenalkan hal-hal menyenangkan di dapur sekaligus melatih keterampilan koordinasi tangan mereka, seperti membentuk daging sapi dan domba cincang untuk menjadi kudapan bakso serta membentuk adonan roti untuk burger daging sapi.
Menurut saran dari Chef Chandra Yudasswara, pemilik restoran dan salah satu Chef-Ambassadors dari True Aussie Beef and Lamb yang berbasis di Indonesia, orang tua dapat membangkitkan minat memasak anak dengan menjelaskan tentang ciri-ciri daging merah dan beberapa metode memasak, seperti memanggang, menggoreng, merebus dan masih banyak lagi.
Pada usia 3-6 tahun, kemampuan mengunyah dan gerak motorik mereka baru saja berkembang. Samuel (Sam) Burke, Product & Business Development Manager and Corporate Chef True Aussie Beef and Lamb menyarankan pada para orang tua untuk memperkenalkan makanan yang menyenangkan seperti beef kebab dan lamb lollipop. Sehingga anak-anak dapat memegang makanan mereka sendiri dan mengunyah dengan mudah.
Sedangkan anak-anak yang telah menginjak usia 7-9 tahun akan lebih baik dalam mengikuti instruksi dan lebih siap untuk menyiapkan makanan sederhana. Sam menyarankan agar anak-anak dapat belajar cara membuat burger daging sapi menggunakan berbagai jenis bahan, seperti keju, bawang, dan saus tomat. Sebab anak-anak dengan usia tersebut sudah memiliki selera yang lebih beragam. Dengan bimbingan orang tua, mereka juga dapat mencoba tugas memasak yang lebih mudah, seperti menumis bawang bombay, menggoreng daging cincang, dan memasak steak.
Begitu anak-anak Anda beralih ke usia dua belas tahun, mereka dapat mengambil lebih banyak tanggung jawab di dapur. Mereka mungkin ingin membantu merencanakan hidangan untuk keluarga dan berbelanja bahan-bahan. Chef Chandra menyarankan untuk memulai dengan resep sederhana dan bahan daging sapi yang lebih mudah dipotong, seperti tenderloin dan flank Australia, serta dapat dengan mudah ditumis dan disajikan dengan roti panggang. Hal ini dapat membangkitkan minat mereka.
Safety First!
Bagi Anda yang belum memiliki pengalaman bersama anak-anak di dapur, keamanan tentu menjadi perhatian besar. Namun, Anda tidak perlu khawatir, selalu bersiaplah untuk membantu buah hati Anda dan jangan lupa beri perhatian lebih pada spot-spot yang berbahaya.
Gunakanlah pisau berbahan plastik, sehingga terhindar dari risiko mereka terluka. Samuel juga menyarankan anak-anak untuk menggunakan celemek untuk perlindungan.
Beri Kesan Memasak Itu Menyenangkan
Sebagai orang tua, baik Chandra maupun Sam melihat berbagai manfaat dari melibatkan anak-anak mereka ke dapur dari usia muda. Sam percaya bahwa dengan memasak, dapat membantunya dalam memperkenalkan budaya yang berbeda, mengembangkan selera yang beragam, dan mengapresiasi berbagai masakan dan tradisi kuliner pada ketiga putrinya.