Survei Terbaru Ungkap Marketplace Paling Memuaskan Pelanggan

Ilustrasi belanja/sale.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Industri e-commerce semakin berkembang pesat di Indonesia, membuat persaingan antar pelakunya pun kian ketat. Terutama di masa pandemi sekarang di mana masyarakat semakin mengandalkan teknologi untuk pemenuhan kebutuhan mereka dan menjalani rutinitas sehari-hari.

Survei Elektabilitas Berada di Puncak, Jubir Pramono-Rano Efek Ahokers dan Anak Abah Bersatu: Insya Allah Satu Putaran

Inovasi, fitur baru hingga promo besar-besaran pun berlomba-lomba dilakukan para e-commerce untuk memberikan pengalaman belanja online yang nyaman dan menyenangkan bagi konsumen. Lantas, apa sih situs e-commerce yang paling memuaskan di mata pelanggan?

Baru-baru ini salah satu aplikasi survei online di Indonesia, yakni Jakpat melakukan riset mengenai markeplace mana yang paling memuaskan pelanggan. Survei tersebut dilakukan terhadap 1.106 responden selama 19 hingga 25 November 2021.

Elektabilitas Alfian-Agati 58 Persen di Pilbup Kapuas, Tinggalkan Pesaingnya

Ilustrasi belanja/sale.

Photo :
  • Freepik/freepik

Dalam survei itu, tingkat kepuasan pelanggan sendiri dinilai berdasarkan lima kriteria. Mulai dari promo, apps experience, trusted, assortment dan delivery.

Survei Poltracking Prediksi Agustiar Sabran-Edy Pratowo Menang Pilgub Kalteng 2024

Hasilnya, Tokopedia menduduki peringkat teratas dengan skor 4,53 dari 7 poin skala likert. Peringkat kedua dan seterusnya ditempati oleh Shopee (4,47), Blibli (4,21), Lazada (4,20), JD.ID (4,16) dan Bukalapak (4,15).

Tak hanya itu, Tokopedia juga menempati posisi teratas untuk marketplace yang menawarkan berbagai produk berkualitas. Dari 7 poin skala likert, Tokopedia mendapatkan nilai 6,07. Sementara Shopee 5,95, JD.ID 5,38, Lazada 5,33, Blibli 5,32 dan Bukalapak 5,13.

Bisnis e-commerce di masa depan

Ilustrasi belanja online.

Photo :
  • steelgateglobal.com

Bank Indonesia memproyeksi nilai transaksi e-commerce pada tahun 2022 dapat mencapai Rp530 triliun. Angka tersebut meningkat drastis dibanding proyeksi pada 2021 yang
diperkirakan mencapai Rp403 triliun.

Executive Director Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Arshi Adini, mengaku optimis bahwa nilai transaksi e-commerce sebesar Rp530 triliun dapat dicapai di tahun depan. Hal ini didorong preferensi masyarakat berbelanja daring, perkembangan layanan pembayaran digital, serta inovasi yang dilakukan oleh platform e-commerce.

"Kami optimis, bahkan kalau dilihat sektor digital lebih luas lagi, saat ini terbuka kesempatan yang sangat besar untuk mencapai angka tersebut. Perkembangan industri e-commerce saat ini tumbuh lebih cepat dari prediksi banyak pihak,” ucap Arshi dalam keterangannya, Jumat, 17 Desember 2021.

“Masyarakat merasakan manfaat dan efisiensi yang ditawarkan industri e-commerce sehingga mendorong pertumbuhan yang luar biasa dari sisi seller, konsumen dan juga transaksi,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa saat ini ketergantungan masyarakat terhadap platform digital bukan lagi di tahap edukasi. Masyarakat sudah merasakan keuntungan, kenyamanan dan efisiensi yang ditawarkan dari industri digital. Ini dinilai akan mendorong peningkatan transaksi.

Tentunya, peran industri digital khususnya e-commerce dalam mendorong pemulihan ekonomi melalui transaksi sangatlah besar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya