Profil Virgil Abloh, Desainer Louis Vuitton Meninggal Dunia

Virgil Abloh
Sumber :
  • Instagram @virgilabloh

VIVA – Virgil Abloh, desainer berkebangsaan Amerika meninggal dunia pada 28 November 2021. Ia dikenal sebagai sosok perancang busana terkenal di Amerika yang terjun ke dunia fashion internasional sejak tahun 2019. Virgil dinyatakan meninggal dunia setelah tiga tahun berjuang melawan kanker langka dengan nama Cardiac Angiosarcoma yang menyerang jantungnya. Virgil Abloh didiagnosa mengidap kanker langka tersebut pada tahun 2019. Namun ia tetap beraktivitas seperti biasa sebagai seorang perancang dan seniman di berbagai bidang. Berikut profil Virgil Abloh.

Rudal Misterius Hantam Pangkalan Tempur Amerika

Profil Virgil Abloh

Virgil Abloh

Photo :
  • Instagram
Elektronik Buatan Indonesia Ini Siap Diekspor ke Amerika

Virgil Abloh merupakan pria keturunan Afrika dengan kebangsaan Amerika yang lahir pada 30 September 1980 di Rockford, Illinois, Amerika Serikat. Dia dan saudara perempuannya dibesarkan di dekat Rockford, oleh orang tua imigran Ghana. Abloh bersekolah di SMA Katolik Boylan dan lulus pada tahun 1998. Ibunya adalah seorang penjahit dan mengajarinya trik berdagang.

Pada tahun 2002, Abloh menyelesaikan gelar sarjananya di bidang teknik sipil di University of Wisconsin Madison. Rumor mengatakan bahwa pada hari kelulusannya, dia melewatkan kritik terakhirnya untuk bertemu dengan manajer Kanye West saat itu, John Monopoly. West dan Abloh mulai resmi bekerja sama segera setelah itu.

Miliarder Israel-AS Gelontorkan Rp 1,4 Triliun untuk Dukung Trump di Pemilu 2024

Di tahun 2006, Abloh menyelesaikan gelar masternya di bidang arsitektur dari Illinois Institute of Technology. Selama waktunya di IIT, ia mulai tertarik di dunia desainer. Virgil Abloh menikahi kekasih masa sekolahnya, yaitu Shannon Sundberg pada 2009. Mereka tinggal di Chicago dan dikaruniai dua orang anak Lowe Abloh dan Grey Abloh.

Merk Pertama yang Diluncurkan Virgil Abloh

Virgil Abloh

Photo :
  • Instagram @virgilabloh

Abloh meluncurkan merek pertamanya, Pyrex Vision, di New York pada tahun 2012. Dia membeli kemeja flanel Ralph Lauren deadstock seharga $ 40 masing-masing, dan mencetaknya dengan kata Pyrex dan nomor 23, sebuah penghormatan kepada pahlawan masa kecilnya, Michael Jordan. Mereka menjual seharga $ 550 masing-masing.

Abloh menutup Pyrex dan mendirikan Off-White, usaha kreatif multi-platform yang berbasis di Milan pada tahun 2013. Media utamanya adalah fashion. Di Off-White, ia menggabungkan ide-ide streetwear, kemewahan, seni, musik, dan perjalanan, mendefinisikan merek hanya sebagai, "area abu-abu antara hitam dan putih sebagai warna Off-White." Sejak awal, tanda kutip melayang menjadi tanda tangan Abloh. Pada tahun 2014, Abloh meluncurkan pakaian wanita untuk Off-White dan mulai menunjukkan koleksi pria dan wanitanya selama Paris Fashion Week.

Sukses dengan rancangan dan kreativitasnya, Virgil diajak bekerja sama oleh Nike untuk merancang sepatu-sepatu terlaris. Program yang disebut ‘The Ten’ itu menampilkan hasil desain Virgil yang hanya merubah 3% dari desain aslinya. Ia menyebut akan tetap mempertahankan desain asli dan mengubah hal minor saja.

Hingga kini Off-White sudah dikenal di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Melalui brand pertamanya tersebut, ia berhasil bekerja sama dengan berbagai brand besar dunia, seperti perusahaan furniture IKEA dan Louis Vuitton.
Kemudian Virgil Abloh diangkat sebagai Dewan Perancang Mode Amerika sebagai hasil dari kesuksesannya dan pengaruhnya di dunia fashion. Hingga akhir hayatnya, Virgil telah berhasil mengemban tugas untuk mempromosikan industri mode Amerika. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya