Gelaran Fashion Show ISEF 2021 Usung Tema Sustainable

Sustainable Muslim Fashion-Indonesia
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Gelaran Fashion Show dalam Sustainable Muslim Fashion-Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2021 diikuti oleh para perancang ternama. Ada pun rangkaian fashion show tersebut mengusung tema “New Normal is Sustainable Fashion”.

Dukung Industri Kreatif, Bank Mandiri Dorong Tenun Tradisional Bali, Lombok dan Kupang Menembus Pasar Global

Rangkaian fashion show pada hari ketiga digelar di Assembly Hall JCC dengan konsep fashion parade dan di Lower Lobby JCC dengan konsep fashion presentation. Perancang Ali Charisma menuturkan bahwa konsep yang diusung dari koleksinya berasal dari bahan-bahan batik yang didaur ulang.

"Ada batik jawa-bali dengan konsep recycle, konsep sustainable. Batik-batik recycle seperti tenun nusantara timur dan bali. Saya jadikan satu tema. Semoga bisa nyambung nanti (di acara fashion show)," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Sabtu 30 Oktober 2021.

Padahal Batik Sudah Diakui UNESCO, Sayangnya Pengrajinnya Terus Berkurang

Ali Charisma melanjutkan bahwa koleksinya sendiri dipatok dengan harga untuk kalangan menengah ke atas. Sebab, untuk merancangnya butuh waktu yang cukup serta bahan-bahan kain yang tak bisa sama persis.

"Tentunya ini koleksi menengah atas. Harga agak lumayan. Saya tidak sediakan produksi. Kalau mau beli PO dulu. Jadi memang untuk kain bahannya nggak bisa sama persis karena ini hasil UMKM yang ada di Jawa," tuturnya.

Merajut Identitas: Upaya Mengenalkan Tenun Bima ke Pentas Dunia

Perancang Hana yang turut hadir sebagai pembicara juga menuturkan akan merilis koleksi busana dengan nama yang terinspirasi dari bahasa Prancis, dengan arti Acara Malam. Menurutnya, nama tersebut terinspirasi dari gaun-gaun yang dirancang khusus bagi perempuan yang memiliki sejumlah acara selama seharian penuh, dari pagi hingga malam.

"Dulu mungkin sempet off karena pandemi, sekarang acara mulai banyak jadi lebih memenuhi untuk itu. Nightware lebih simple dibanding koleksi sebelumnya, tapi selalu ada inovasi dengan batik meski hanya sedikit. Kita lebih main ke organza dan mengolah limbah dari sisa kain. Hasilnya glamor tapi lebih effortless," kata Hana.

Pada gelaran hari ketiga ini, Fashion Parade by Indonesian Fashion Designers sesi pertama menampilkan koleksi dari Nibras, Ina Ndao, MouCa by moureen, Babyla, Motif Hawa by Pipit Pramudia, serta Hesandra Indonesia dan accessories by Andjani.

Ada pula Rizqi Batik, Artha Dharma by Ketut Rajin dan accessories by Tiar Handicraft, Zabay Collection dengan accessories by Lzha, craft by Anyamandiri, Jawhara Syari, Arnesta y Arnesta Batik, Batik Beras Basah dan accessories by D'Korsase, serta Lina Sukijo.

Sesi kedua Fashion Parade by Indonesian Fashion Designers menampilkan sederet karya dari Ija Kroeng by Khairul Fajri Yahya dan Afif Syakur dan accessories by Pash. Ada juga Pohon Zaitun, Hannie Hananto, Batik Warna Alam SiPutri x Nabila Sajidah, Galeri Destiani berkolaborasi dengan accessories by Eva Unique dan accessories by Chrisnawati Evayana, Sarung Tentrem, Fanny art shop, ZOYA, Koko Taktikal Premium Durezza dan accessories by Paduzzee by Siera Eka Sukma.

Selain itu, turut ditampilkan pula karya Pagi Motley, Godho Batik dan accessories by Concha, Batik Rolla by Andriana Okta, Rumah Tenun Nadira dan accessories by Fajar Wonk, ARIE RICH, Boolao, Karawo Lethuna dan accessories by Bara Silver, Fatih Indonesia dan accessories by Akar NFYR by Ferawati Klaudia, dan ditutup oleh koleksi dari Ria Miranda. 

Sedangkan Fashion Presentation by Indonesian Fashion Designers menampilkan karya dari Paradise Batik dengan tema The Caravan, Rahmaika dengan tema Selembar Kain, Defika Hanum dengan tema Semi Dini Hari dan bags by Rorokenes dengan tema Sharma, L.TRU dengan tema Sun-Kist Blue Sky, Najua Yanti dengan tema I want to break free…, dan D’Torajan by Putri Anjani x Daun Agel. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya