Hadapi Pasar Barang KW, Bisnis Tas Branded Kian Diminati

Manisnya bisnis fashion & tas branded original
Sumber :
  • ist

VIVA – Berkembang pesatnya bisnis barang-barang mewah dengan label branded ternama rupanya terus menuai peminat signifikan di Tanah Air. Hal ini tentunya tak terlepas dari gaya hidup sebagian kalangan masyarakat yang cenderung menuju ke arah yang lebih mapan.

6 Trik Cerdik Beli Preloved Tas Branded, Biar Cuan dan Gak Kena Tipu!

Terbukanya bisnis tersebut tentunya juga kerap memunculkan juga celah maraknya barang-barang palsu atau berkualitas 'KW' yang beredar di pasaran.

Dari fenomena itu juga lahirlah bisnis jual-beli dan titip-jual branded items yang kini telah dikenal oleh banyak orang, Zeta Bags.

5 Tas Mewah Sandra Dewi Dinyatakan Palsu oleh JPU, Segini Harga Aslinya

Kegiatan bisnis tersebut dilakoni sosok Trisha Amanda Ardi Chas rupanya telah akrab dengan tas branded sejak ia masih kecil.

Ayahnya yang notabene pengusaha Spa for Leather khusus menangani bahan kulit berkualitas dan branded fashion, menjadi awal mula ia mencintai barang-barang bermerek.

Sandra Dewi Keberatan 88 Tas Mewahnya Disita, Ngaku Hasil Endorse

"Sejak saat itu saya jatuh cinta dan bertekad akan mengoleksi dan mengumpulkan barang tersebut dengan uang saya sendiri," ungkap perempuan yang akrab disapa Trisha Chas itu.

Trisha pun menjalani bisnis titip-jual tas branded tersebut dari rumah melalui media sosial, bahkan hingga ia bisa mendirikan kantor dan butik Zeta Bags di daerah elit kawasan Kemang, Jakarta.

Sejak mula berdiri tahun 2014 silam, bisnis Zeta Bags fokus pada bisnis jual-beli dan titip-jual branded items luxury seperti Hermes, Chanel, Gucci, Louis Vuitton dan Europe brands lainnya. Trisha Chas merasa bisnis yang ia lakoni ini sesuai dengan passionnya.

Dari bisnis ini pula, perempuan asal Medan itu belajar bagaimana membentuk tim kerja yang solid, satu visi dan memiliki standar prosedur serta pelayanan yang tinggi.

Tas branded preloved

Photo :
  • instagram.com/irresistible.bazaar

Di samping itu, ia harus mempertahankan Zeta Bags dari kompetitor-kompetitor 'nakal' yang selalu berusaha menjatuhkan bisnisnya. Menyikapi hal itu, Trisha Chas terus melakukan evaluasi diri, beradaptasi dan bekerja secara kreatif terhadap setiap situasi.

Dari bisnisnya ini pula, Trisha Chas mulai mengoleksi barang-barang branded dan mulai belajar menjadi seorang Branded Fashion Curator yang mampu menganalisa dari sisi keaslian, ekonomi dan kultural dari barang-barang branded tersebut.

Keahliannya itu tak ia simpan sendiri, melalui Instagram-nya @trishachas selain mempromosikan bisnisnya ia juga mengenalkan sekaligus mengedukasi barang branded mulai dari tren, model, keaslian tips hingga fashion. Hal ini ia lakukan agar followers maupun masyarakat tak mudah tertipu barang branded palsu.

Dengan begitu, Trisha Chas bisa menjadi sosok entrepreneur yang bermanfaat bagi masyarakat, keluarga dan orang yang membutuhkan, sehingga membuatnya tetap bisa bertahan dari semua tantangan bisnis.

Tak hanya berbagi informasi mengenai branded item, tetapi juga berbagi kebahagiaan khususnya kepada anak-anak.

Pada Desember lalu, melalui Zeta Act, Trisha Chas bersama Annisa Pohan melakukan #ZetaLiveShopping untuk kemudian 50% komisi disumbangkan untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan di Rumah Pintar Cikeas yang dikelola oleh Yayasan Tunggadewi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya