Saling Bantu, Desainer Ini Wujudkan Koleksi Busana dari Lukisan
- Ist
VIVA – Perancang busana, Ian Adrian mengeluarkan karya terbarunya, bertajuk Potrait of Love. Karya itu terinspirasi dari sebuah lukisan bertema cinta dan kerinduan.
"Saya merasakan dari goresan kuas dan kanvas dalam lukisan itu, ada hasrat terpendam di dalamnya akan suatu keagungan cinta, kasih sayang, dan kerinduan yang begitu dalam," ujar Ian melalui keterangan tertulisnya.
Dari inpirasi itu, ia kembali tuangkan dalam bentuk karya baju dengan siluet yang sederhana. Ian tetapp menghadirkan kesan mewah lewat cutting dan berkesan wearable. Ia juga menggunakan bahan satin silk, organdy, satin tafeta, dan suade untuk melengkapi penampilan.
Seluruh koleksi bertajuk Potrait of Love, mengangkat detail tentang lukisan itu. Ia mengaku, lukisan itu yang mengilhami karya terbaru kali ini. Ia menyebut market untuk koleksi terbaru ini, bisa dikenakan baik untuk pria dan wanita dengan rentang usia 20 hingga 60 tahun.
Ian berkata, karya terbarunya kali ini membuktikan, perancang busana tetap bisa menyalurkan kreativitas meski di tengah pandemi. Dengan memasukkan tema-tema lukisan dalam produk terbarunya, Ian berharap bisa membantu mengangkat karya para seniman lokal.
"Karya Potrait of Love ini, bukti kita tidak diam saja selama pandemi. Keep doing something. Sambil menggandeng karya seniman lokal juga supaya lebih dikenal," ujarnya.
Karya ini, nantinya akan diproduksi secara massal dan dipasarkan dalam jumlah besar. Ian juga menyampaikan, keunggulan karyanya kali ini adalah pakaian ready to wear yang manis dan eye catching. Namun tetap terkesan simple dan mewah.
Untuk memperkenalkan koleksi terbarunya, Ian akan berpartisipasi dalam event fashion terdekat, diantaranya Indonesia Fashion Week, Jakarta Fashion week, New York Fashion Week, Paris Fashion Week serta event fashion serupa lainnya.
"Ke depan banyak event yang akan saya ikuti. Mengingat, hampir dua tahun ini, banyak program fashion yangg tidak bisa dijalankan dan semunya tertunda karena pandemi COVID-19," kata Ian.
Ian telah menggeluti dunia fashion design sejak 1996 ini menyebut. Sepanjang kariernya, ia pernah meraih 3 rekor MURI. Namun ia mengaku dampak pandemi sangat besar pada industri fashion. Bahkan, ia mengatakan, melemahnya industri fashion dalam dua tahun terakhir adalah yang terburuk dalam 20 tahun terakhir.
"Tak bisa dipungkiri sektor fashion sangat melemah. Dampak pandemi ini luar biasa. Tapi, saya berharap semoga kita bisa bergandeng tangan untuk saling menguatkan," ujarnya.