8 Motif Batik Kontemporer Berbagai Daerah, Penuh Warna Cantik Memikat
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA – Sejak beberapa tahun belakangan ini batik menjadi salah satu item fashion yang mulai digemari di kalangan anak muda. Warnanya yang cerah dan dapat dipadupadankan untuk berbagai acara membuat batik saat ini begitu populer.
Berbicara batik, batik sendiri terdiri dari batik klasik dan batik kontemporer. Batik klasik bersifat tradisional dan desainnya sudah dipakai secara turun-temurun. Jadi, bukan sembarang desain.
Ada identitas budaya, sejarah, bahkan sisi spiritual dan mistis. Salah satu ciri khas batik klasik yang paling terlihat adalah warnanya yang cenderung gelap dengan corak-corak simbolis seperti parang, tumpal, kawung, dan seterusnya.
Sementara corak batik bergaya kontemporer jauh lebih modern. Ini terlihat dari sentuhan warnanya yang jauh lebih cerah karena memakai pewarna buatan. Corak desainnya pun tidak terbatas seperti corak batik klasik. Biasanya, batik modern juga tidak memiliki makna khusus seperti pada batik klasik.
Lantas seperti apa batik motif batik kontemporer? Berikut ini 8 Motif Batik Kontemporer dari Berbagai Daerah
1. Batik DKI Jakarta
Dengan sentuhan warna-warna yang cerah, batik Betawi ini sering dikenakan dalam beberapa acara kebudayaan di Jakarta seperti Pemilihan Abang None Jakarta. Coraknya seringkali menampilkan gambang kromong, nusa kelapa, pucuk rebung, hingga ondel-ondel.
2. Motif Pring Sedapur
Berasal dari Magetan, Jawa Timur, motif batik ini hadir dengan corak yang sederhana. Motif batik didominasi dengan gambar tanaman bambu. Corak ini melambangkan hidup yang rukun serta tentram, sederhana namun tetap menawan.
3. Bali
Ciri khas utama dari batik khas Bali adalah adanya tinta emas atau prada. Motif yang banyak dipakai umumnya adalah gambar hewan, mulai dari rusa, burung bangau, hingga kura-kura. Batik khas Bali juga hadir dengan pilihan warna yang cenderung cerah seperti ungu, kuning, hingga biru langit.
4. Lasem Jawa Tengah
Ciri khasnya terletak pada warnanya yang mencolok, yakni warna merah terang. Warna tersebut dipengaruhi oleh budaya Tionghoa yang sangat kuat di kawasan Lasem. Sebuah perpaduan budaya yang menarik antara Jawa dan Tionghoa.
5. Motif Khas Keraton Batik Kontemporer
Diturunkan dari batik bergaya klasik, motif khas Keraton awalnya hanya dapat dipakai oleh keluarga keraton atau yang berdarah bangsawan saja. Hal ini karena sentuhan corak yang elegan dan sarat makna. Mulai dari makna spiritual hingga filosofi kehidupan. Kini corak desainnya diadaptasi dalam gaya kontemporer yang lebih modern dan bisa dikenakan oleh siapa saja.
6. Parang Rusak Batik Kontemporer
Batik bermotif Parang Rusak melambangkan perang dalam diri seorang manusia melawan berbagai nafsu serta sifat buruknya. Mengambil inspirasi gelombang ombak yang tak berhenti bergelora. Corak yang juga diturunkan dari batik klasik ini kini dapat Anda temukan dalam desain yang lebih modern dan penuh gaya. Pilihan warnanya juga lebih cerah dan detil coraknya sudah dimodifikasi.
7. Motif tujuh rupa, Pekalongan
Motif batik yang satu ini didominasi oleh gambar hewan serta tumbuhan. Batik khas Pekalongan juga kerap dipakai sebagai busana kasual. Biasanya dipadukan dengan atasan berwarna polos.
8. Megamendung, Cirebon
Batik ini sekilas menyerupai sebentuk awan besar. Motif batik ini biasanya memiliki warna terang yang mencolok seperti warna hijau, ungu, merah, atau merah tua. Perpaduan warna yang unik menjadi daya tarik tersendiri dari batik motif Mega Mendung.
Simak informasi terkait batik lebih lengkapnya dengan klik tautan ini.