Kulit Glowing dan Awet Muda dengan DNA Salmon

Ilustrasi wanita.
Sumber :
  • Freepik/cookie_studio

VIVA – Meskipun sekarang wajah kita masih lebih sering tertutup masker, namun perawatan wajah tetap jangan dilewatkan ya. Punya kulit kinclong, bebas dari jerawat dan bekas jerawat, berpori, dan kenyal ala artis-artis Korea favorit sekarang bukan mimpi lagi dengan DNA Salmon.

Atasi pipi Chubby sampai Double Chin, Ini yang Dilakukan Dita Meichan

Tidak hanya sedap dipandang, kulit yang sehat dan glowing otomatis dapat meningkatkan kepercayaan diri Anda. Menurut dokter spesialis kulit, dr. Susie Rendra, Sp.KK, FINSDV, ada beberapa ciri kulit sehat dan cerah seperti memiliki kelembapan yang baik, tidak kasar, tidak kering, tidak bersisik, dan terasa halus. Nah, apa saja sebenarnya kriteria kulit sehat dan cara membuat kulit lebih baik? Berikut ulasannya.

Kulit sehat bukan kulit putih

Usung Konsep Skincare Infused, Shandy Purnamasari Hadirkan Inovasi Perawatan Kulit Terkini

Ditambahakan dokter yang berpraktik di Skin Aesthetic Clinic RS Pondok Indah – Puri Indah, kulit sehat tidak harus putih. Tidak perlu menginginkan warna yang bukan genetik kulit asli kita.

"Namun harus memiliki pigmen atau warna yang merata, sehingga tidak nampak belang. Juga, kulit tampak cerah dan tidak kusam, memiliki elastisitas dan tingkat kekenyalan yang baik, dan bebas dari penyakit kulit patologis," jelasnya dikutip dari keterangan tertulis.

Rutin Pakai Skincare, Pratama Arhan Punya Tips Tetap Tampil Fresh di Tengah Panas

Proses penuaan kulit

Kulit sehat, glowing, dan tampak awet muda adalah impian semua orang. Namun, seiring berjalannya waktu, usia bertambah matang, kulit pun mengalami penuaan. Pada kulit yang menua, terjadi perubahan anatomi pada lapisan-lapisan kulit, misalnya berkurangnya serat kolagen dan elastin, pigmen tidak lagi tersebar merata, berkurangnya kadar pelembap alami, dan bertambah tebalnya lapisan kulit ari. 

Perubahan ini akan nampak sebagai menurunnya elastisitas/kekenyalan kulit, serta mulai timbul pigmentasi tidak merata dan flek, kulit tampak kusam, tidak kinclong lagi, hingga melambatnya kesembuhan luka sehingga bekas luka juga lama memudar. Proses penuaan ini mulai terjadi di awal usia 20-an.

Pemicu kulit tak sehat

Hati-hati, faktor eksternal seperti pajanan sinar matahari yang terlalu banyak, paparan polusi (dari asap kendaraan bermotor dan asap rokok), dan sering mengonsumsi makanan cepat saji dengan kadar gula dan garam yang tinggi dapat mempercepat proses penuaan dini. Maka itu, untuk memiliki kulit wajah sehat dan glowing Anda perlu menerapkan perilaku hidup sehat dengan pola makan seimbang dan tidur yang cukup. 

"Pemilihan dan penggunaan produk perawatan kulit yang tepat dan sesuai juga akan sangat membantu memperlambat proses penuaan kulit Anda. Seringkali untuk hasil maksimal, krim saja tidak cukup, diperlukan juga dukungan teknologi medis terdepan sebagai alternatif solusi peremajaan kulit," ungkap dr. Susie.

DNA Salmon

Berbagai teknologi medis dikembangkan untuk mengatasi tanda-tanda penuaan kulit, mulai dari yang ringan seperti peeling kimiawi, mikrodermabrasi, sampai ke teknologi tinggi seperti laser. Kemajuan ilmu medis berjalan secara cepat, banyak teknologi baru yang dikembangkan beberapa tahun terakhir ini, salah satunya adalah teknologi DNA salmon.

Solusi peremajaan kulit menggunakan teknologi DNA salmon banyak dikerjakan di klinik kecantikan di Korea. Teknologi yang menggunakan DNA salmon yang disuntikkan langsung ke kulit wajah, terbukti dapat membantu meremajakan kulit sehingga kulit tampak glowing dan awet muda.

Photo :
  • Dokumentasi RSPI

“Perawatan wajah dengan teknologi DNA salmon memerlukan tindakan selama minimal 2-3 kali
tergantung dari jenis kulit Anda. Setelah semua prosedur dilaksanakan, efek dari perawatan ini dapat bertahan hingga 3 bulan, dengan dukungan perawatan kulit mandiri yang tepat. Dalam proses perbaikan jaringan kulit, Anda mungkin akan mengalami efek sementara seperti rash, kulit kemerahan, dan bengkak. Hal ini merupakan hal yang wajar dan hanya akan dialami dalam hitungan jam atau sampai 1 hari setelah tindakan dilakukan,” tutup dr. Susie.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya