Denim Hingga Pastel, Warna Penuh Optimistis di Tengah Pandemi

Denim
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Di tengah sulitnya masa pandemi, brand lokal Indonesia terus berusaha menggeliat menancapkan akar-akarnya di hati pecinta fashion. Menolak kalah dengan kerasnya dampak pandemi, berbagai cara mereka lakukan untuk bertahan.

JF3 2024: Sekolah Mode Susan Budihardjo Tampilkan Bahan Denim Simbol Kepraktisan dan Kreativitas

Brand modest fashion lokal Makaila Haifa tetap optimistis dan menggeliat untuk bertahan. Sang founder, Hida, mengibaratkan koleksi terbarunya yang bertajuk Hope sebagai bentuk usahanya menghadapi pandemi.

"Inspirasi dari kerasnya kehidupan di era pandemi 2020, masa ini banyak membuat orang kehilangan harapan tapi Makaila percaya bahwa pada akhirnya kita semua akan kembali baik sedia kala," ujar Hida dalam acara virtual "Makaila Haifa: Hope Virtual", beberapa waktu lalu.

KPK Bocorkan Nilai Fantastis Kasus Dugaan Korupsi Bantuan Presiden

Hida menuturkan terdapat tiga konsep dari koleksi Hope yakni Denim, Hitam-Emas dan Putih bernuansa pastel. Tiap warna tersebut mewakili berbagai arti untuk bisa terus bertahan di tengah pandemi.

Pada Denim, menunjukkan kehidupan yang saat ini penuh tantangan. Sementara, Hitam-Emas sebagai harapan yang sempat pudar di 2020, terakhir Putih pastel mengenai nuansa baru yang lebih baik di tahun 2021.

BPS Ungkap Jumlah Penduduk Miskin RI Turun Jadi 25,22 Juta Orang

"Segmen koleksi Hitam Emas menggambarkan imajinasi di saat orang orang putus harapan. Mereka berandai-andai melakukan sesuatu di masa lalu dan membayangkan masa depan akan memberi titik cerah," kata Hida.

Adapun koleksi ini memiliki 18 tampilan yang terdiri dari cutting loose, batwing, asimetris, A-line, high waist pants dan wide pants. Sedangkan material yang digunakan Makaila Haifa memilih denim lembut yang nyaman, crepe dengan foil, sifon crepe dengan foil dan printed organza.

CEO Meta Mark Zuckerberg akhirnya minta maaf.

Cerita Mark Zuckerberg Diintimidasi Pemerintahan Joe Biden saat COVID-19

CEO Meta, Mark Zuckerberg menuduh pemerintahan Joe Biden, yang dengan sengaja menekannya untuk menyensor konten COVID-19 tertentu selama pandemi

img_title
VIVA.co.id
28 Agustus 2024