Totok Bisa Tingkatkan Imunitas, Begini Caranya
- Freepik/drobotdean
VIVA – Menjaga imunitas tubuh sangat baik dilakukan di masa pandemi virus corona atau COVID-19 ini. Mulai dari mengatur pola makan hingga rutinitas. Siapa sangka, melakukan totok atau acupressure juga dapat memacu kekebalan tubuh meningkat.
Menurut dokter spesialis akupuntur, Dr. Kemas Abdurrohim, MARS, M.Kes, SpAk, melakukan totok wajah sangat bermanfaat bagi banyak hal, seperti mengatasi mata lelah, stre, serta kekebalan tubuh. Tak heran, melakukan totok ini sangat dianjurkan di masa pandemi.
Baca Juga: Wajib Coba, 4 Langkah Mudah Totok Wajah Atasi Mata Lelah
"Totok bisa tingkatkan imunitas. Ada beberapa titik yang perlu diketahui. Cukup dipijat saja, ini bagus untuk masa COVID-19," tuturnya dalam acara Hidup Sehat di tvOne, beberapa waktu lalu.
Berikut empat tahapan dalam melakukan totok atau acupressure menurut arahan dokter Kemas.
1. Cuci tangan
Mencuci tangan sangat disarankan sebelum menyentuh area yang akan dipijat saat akan melakukan totok. Disarankan juga kuku tidak panjang agar mencegah luka saat pijat.
2. Aplikasikan minyak atau sabun
Sebelum memijat, disarankan mengaplikasikannya dengan minyak atau sabun agar licin. Dengan begitu, dapat mempermudah saat memijat dan mencegah iritasi.
3. Titik pijat
Totok berbeda dengan akupuntur. Jika akupuntur memakai jarum, totok cukup memijat di titik yang tepat. Untuk menjaga imunitas, ada tiga titik, yakni di area punggung tangan, lutut dan betis.
"Pijat di bagian tengah punggung tangan, 4 jari di bawah lutut, dan 1 jari di samping tulang betis," kata dia.
4. Durasi
Totok ini bisa dilakukan siapa saja dan di usia berapa pun. Tentu, harus dilakukan dengan nyaman termasuk durasi tepat
"Sehari sekali 5-15 menit. 1 titik 5 kali putar. Ditekan sambil diputar melingkar. Besar tekanannya dilihat dari sepertiga ujung kuku sampai berubah warna putih," kata dia.
Deteksi Dini Kanker Payudara dengan 5 Cara Ini, Perempuan Wajib Tahu
Kanker payudara salah satu penyakit paling umum yang menyerang perempuan di dunia. Deteksi dini meningkatkan peluang pengobatan yang efektif dan harapan hidup.
