Masker Termahal di Dunia Rp22 M Dipesan Khusus Miliarder China

Masker termahal di dunia.
Sumber :
  • handout

VIVA – Mengenakan masker ketika berada di luar rumah saat pandemi COVID-19 menjadi sebuah kewajiban. Menggunakan masker saat di luar rumah diketahui dapat mencegah penularan COVID-19. 

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Tidak heran jika belakangan permintaan akan masker begitu meningkat di seluruh dunia. Karena minat yang begitu besar, tidak mengherankan sejumlah perusahaan belakangan menciptakan produk masker yang tidak biasa, salah satunya adalah toko perhiasan Yvel asal Israel. 

Toko perhiasan ini menciptakan sebuah masker yang dibuat khusus agar sesuai dengan kebutuhan seorang miliarder Shanghai. Masker yang diberi nama Yvel COVID-19 ini berharga USD1,5 juta atau setara Rp22 miliar.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Baca juga: Jangan Sepelekan, Salah Cuci Masker Kain Bisa Picu Jerawat

Dengan harga yang fantastis, masker tersebut dinobatkan sebagai masker termahal di dunia dan diperkirakan akan dikirim pada akhir tahun 2020. Menariknya, pengusaha yang memesan secara khusus meminta agar masker itu menjadi salah satu yang termahal di dunia.  

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

"Ini adalah tantangan yang cukup mudah bagi kami untuk mengatasinya", menurut pendiri dan desainer Yvel, Isaac Levy.

Dilansir dari laman South China Morning Post, masker bernilai jutaan dolar ini dibuat dari 250 gram emas putih 18 karat dan dihiasi dengan lebih dari 3.600 berlian hitam dan putih alami (dengan berat total 210 karat). 

Selain estetika, masker juga akan memenuhi standar kesehatan yang ketat dengan mempertimbangkan pandemi saat ini, termasuk filter N99. Dengan kata lain, masker akan menyaring setidaknya 99 persen partikel di udara.

Namun, nampaknya pria kaya di Shanghai itu hanya bisa menggunakan masker termahal itu hanya dalam waktu singkat. Jika ternyata vaksin COVID-19 pertama yang diharapkan akan tersedia pada awal tahun 2021.

Baca juga: CDC Sebut Orang Tanpa Gejala Tak Perlu Tes COVID-19

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya