Minder karena Masalah Kebotakan, Info Terbaru Ini Bikin Happy
- http://daradaeng.com/mengenal-6-penyebab-kebotakan-pada-pria.html
VIVA – Masalah kebotakan pada rambut kepala terkadang memang tak membuat pede. Namun bagi Anda yang kini dihantui dengan masalah kebotakan pantas happy dengan kabar terbaru yang datang dari Amerika Serikat ini. Kebotakan berpeluang besar bisa ditumpas.
Ya, penelitian yang dilakukan para peneliti di Harvard Medical School menghadirkan harapan baru bagi orang yang mengalami masalah kebotakan pada rambut kepala. Dari penelitian yang telah dilakukan tersebut, ternyata ada potensi rambut bisa kembali tumbuh.
Menariknya, cara yang menggunakan sel induk manusia atau stem cell ini telah terbukti berhasil diuji coba pada hewan tikus. Hasilnya, tikus yang telah mendapat transplantasi sel induk manusia itu mulai tumbuh rambut di bagian yang botak sebelumnya.
Seperti yang kita ketahui selama, kebotakan menjadi salah satu masalah yang hingga kini belum ada solusi ampuhnya. Saat ini, solusinya hanya dengan cara transplantasi rambut menjadi satu-satunya solusi. Hanya itu pilihan satu-satunya.
Dengan kabar terbaru dari hasil penelitian di AS tersebut tentu dapat menjadi solusi utama didasarkan pada beberapa pertimbangan termasuk budget.
Tak hanya itu, dalam penelitian itu juga disebutkan perlakuan tertentu dengan cara menggunakan sel induk manusia ini dapat menyembuhkan penyakit kulit alopecia yang menjadi pemicu rambut rontok.
Lalu seperti apa detail metode pengobatan dan perawatan? Para ahli mengatakan caranya lewat terapi. Nah menurut para ahli tersebut , terapi dapat menyembuhkan kebotakan karena sel 100 persen diambil sepenuhnya dari manusia.
Yang menjadi pertanyaan, bagaimana terapi sel induk ini dapat menjadi solusi melawan kebotakan. Menurut Professor Karl Koehler, dokter ahli bedah plastik mengatakan bahwa rambut manusia 2-5 mm dapat tumbuh.kembali.
Panjang gaya rambut manusia 2 sampai 5 milimeter tumbuh pada lebih dari setengah (55 peren) cangkokan. Mereka paling cocok dengan rambut alami yang pernah dibuat.
Penulis Profesor Karl Koehler, seorang ahli bedah plastik di Harvard Medical School di Boston, Ia menjelaskan bahwa faktor genetik bukan menjadi satu-satunya penyebab kebotakan.
: "Ini menunjukkan organoids mampu berintegrasi dengan epidermis tikus dan membentuk kulit yang menahan rambut manusia," katanya.
Baca jua:Kabar Gembira, Ditemukan Vaksin yang Terbukti Ampuh Lawan Virus Corona
Terungkap, Alasan Transplantasi Rambut Teruji Jadi Solusi Efektif Tangani Kebotakan dan Kerontokan
Itulah mengapa mereka sering kali tidak cukup sebagai solusi jangka panjang, terutama jika kerontokan Anda sudah signifikan.
