Gak Hafal Pancasila, Finalis Puteri Indonesia Disoraki Penonton

Kalista Iskandar.
Sumber :
  • Instagram/officialputeriindonesia

VIVA – Malam Puncak Pemilihan Puteri Indonesia 2020, sukses digelar pada Jumat malam, 6 Maret 2020 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta Pusat. 

Adalah Raden Roro Ayu Maulida Putri dari Jawa Timur, yang terpilih sebagai Puteri Indonesia 2020 dan berhasil mengungguli 38 finalis berbakat lainnya. Meski tidak menang, para finalis tentu sudah menjalani berbagai tes dan seleksi untuk dapat masuk ke dalam ajang Puteri Indonesia 2020 ini. 

Namun, ada insiden yang mewarnai gelaran tersebut. Finalis asal Sumatera Barat, Kalista Iskandar, yang masuk enam besar, diberi pertanyaan oleh Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo. 

Bertindak sebagai salah satu juri, Bambang Soesatyo, meminta Kalista untuk menyebutkan lima sila Pancasila. Dan ternyata, finalis asal Sumatera Barat tersebut tidak mampu menghapal semua sila dalam Pancasila, terutama sila ke-4 dan ke-5. 

Sila pertama sukes disebutkan dengan lantang, begitupun dengan sila ke-2 dan ke-3. Namun, saat menyebutkan sila keempat, Kalista mulai terbata-bata dan terbalik-balik. Pantauan VIVA di lokasi acara, Kalista bahkan sempat dibantu oleh Patricia Gouw, selaku presenter.

Sila keempat yang seharusnya berbunyi, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, malah berubah menjadi sebagai berikut. 

"Kemanusiaan yang adil, kemasyarakatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan keadilan," tutur Kalista.

Begitu pun dengan sila kelima yang disebutkan secara terbata-bata dan terbalik. Sorakan penonton membuat Kalista Iskandar tampak makin gugup.

Klaim Diri Cepat Belajar, Ridwan Kamil Janji Temukan Solusi untuk Warga Kampung Bayam

"Kemanusiaan sosial yang adil dan beradab," sebut Kalista saat sampai di sila kelima. Ia tambah grogi, penonton pun makin riuh.

PKB Satu-satunya Partai yang Bentuk Badan Persaudaraan Antariman
Warga menentukan pilihannya dalam Pilkada. (ilustrasi)

Pengamat Ingatkan Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Paham Khilafah saat Pilkada

Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio mengatakan bahwa Pemerintah harus mengantisipasi penyebaran paham khilafah di tengah perhelatan Pilkada 2024.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024