Koleksi Modest Wear dengan Motif Batik Peleburan Budaya Jawa dan China

Koleksi modest wear milameilia
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA – Indonesia kaya akan keragaman budayanya termasuk motif batik yang ada di berbagai daerah di nusantara. Di negara lain, seperti China, motif selaras dengan batik juga menjadi kekayaan budaya Negeri Tirai Bambu tersebut. Nah, jika dipadukan dalam busana kekinian, tentunya akan sangat menarik.

Hadiri Acara Trophy Tour Piala AFF Pakai Batik, Shin Tae-yong Bilang Fans Indonesia Itu ....

Seperti brand modest wear 'milameilia' membawa "virus" di pagelaran Fashion Rhapsody. Milameilia konsisten dengan konsep desainnya yang menjadikan kain tradisional batik sebagai material utama dari seluruh koleksi yang di pertunjukkan.

Kali ini, batik yang digunakan adalah batik Cirebon yang memadukan motif lereng asli tanah Jawa dengan motif atking yang merupakan peleburan budaya Jawa dan China serta batik Garutan dan batik Sragen.

Para Calon Menteri Prabowo Kompak Kenakan Batik Cokelat Tua Datang ke Istana

"Kami ingin menjadikan milameilia sebagai virus baru bagi fashionista Indonesia ke depannya hingga ke mancanegara," jelas desainer Mila Meiliasari selaku art director dari milameilia.

Ada 13 koleksi yang  ditampilkan dan terdiri dari 3 segmen yang memiliki nuansa serta garis yang berbeda. Segmen pertama adalah gaun dengan bahan ringan melayang seperti halnya virus yang dapat masuk dengan mudah ke dalam raga manusia.

Minta Anak Muda Pakai Batik, Sandiaga Uno: Kita Menjaga Kearifan Lokal

Segmen kedua adalah koleksi yang lebih tegas dengan motif garis garutan yang lebih modern. Namun, tetap menyatu dengan alam dengan warna oranye seumpama lembayung.

Segmen ketiga yang merupakan segmen penutup adalah gown klasik romantik yang tetap memiliki sisi kekuatan dari perempuan. Garis dari seluruh koleksi ini adalah virus milameilia yang tergores dalam setiap rancangan yang disajikan.

Keseluruhan tampilan koleksi virus milameilia ditutup oleh muse Jehan Imelda yang menjadi salah satu pencinta fashion terutama lokal brand seperti milameilia.

Ilustrasi pakaian batik.

Padahal Batik Sudah Diakui UNESCO, Sayangnya Pengrajinnya Terus Berkurang

Batik salah satu bukti nyata perjalanan panjang akan keragaman budaya Indonesia, telah diakui UNESCO sejak 2009. Namun, banyak tantangan yang dihadapi pengrajin batik.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024