Awas, Waxing Rambut Organ Intim Picu Infeksi Berbahaya
- Pixabay/pexels
VIVA – Memangkas habis rambut halus di sekitar organ intim atau dikenal dengan sebutan bikini wax, mungkin dapat membuat tubuh terasa lebih indah dan bergairah saat berhubungan seks. Tapi, hati-hati, bikini wax yang tidak tepat malah memicu masalah kesehatan.
Rambut halus di sekitar organ intim memang khusus diberikan untuk melawan bakteri dan jamur yang rentan hinggap. Hal ini mencegah vagina dari infeksi di sekitarnya. Tetapi, beragam masalah bisa saja timbul akibat bikini wax.
Misal, saat kontak antar kulit selama berhubungan seks, bisa menimbulkan iritasi. Sementara, jika bulu halus dibiarkan ada, dapat menjaga kulit yang memang sensitif di area itu.
Lalu, infeksi apa saja yang rentan mengintai jika melakukan bikini waxing? Berikut penjelasannya, dilansir dari laman The Health Site, Kamis, 16 Januari 2020.
Infeksi menular seksual
Waxing rambut halus di organ intim picu membran kulit menjadi lebih tipis dan meninggalkan bekas luka. Luka kecil itu bisa menjadi tempat masuknya bakteri dan virus. Sehingga meningkatkan risiko infeksi menular seksual seperti HPV dan Herpes.
Kulit panas
Peradangan di sekitar area intim lebih rentan terjadi dan memicu gatal serta panas. Waxing yang panas juga dapat menyebabkan area bagian permukaan kulit terasa seperti terbakar.
Benjolan kecil
Saat rambut halus baru tumbuh kembali, lalu tak mampu mencapai permukaan, ia akan membentuk benjolan kecil seperti jerawat. Saat terinfeksi, kondisi ini bisa menimbulkan nyeri yang sangat terasa.
Nah, agar bikini wax tetap bisa memberi rasa nyaman di tubuh, sebaiknya rutin melakukan scrub ringan di area pubis sebelum melakukan waxing untuk menghilangkan sel kulit mati dan mencegah benjolan. Pastikan juga fasilitas waxing yang dipakai sudah memiliki jasa profesional.