Kalahkan Kylie Jenner, Meghan Markle Miliki Gaya Busana Terbaik 2019
- Instagram @sussexroyal
VIVA – Meghan Markle didapuk sebagai sosok dengan gaya busana terbaik yang paling berpengaruh di dunia fesyen 2019. The Duchess of Sussex itu mengalahkan milyuner termuda dan bintang reality show, Kylie Jenner.
Jelang akhir tahun, tentunya momen-momen menyenangkan kembali diingat. Hal yang sama juga terjadi di dunia fesyen dan sosok yang terpilih sebagai gaya busana yang paling baik akan menjadi sorotan.
Dikutip dari laman Hello Magazine,Istri Pangeran Harry selama setahun terakhir telah menunjukkan busana yang sangat memukau dan gayanya yang khas menjadi inspirasi banyak orang. Tak heran, ibu dari bayi Archie ini terpilih sebagai gaya busana yang paling berpengaruh berdasarkan riset Lyst.
Data analisis fesyen tahunan itu melaporkan tren terbesar dan bintang fesyen selama setahun terakhir. Bintang serial Suits itu berada di daftar paling atas dengan persentase 216 dalam pencarian pada item yang sama.
Mengejutkannya, Meghan telah menggantikan adik tiri Kim Kardashian, Kylie Jenner di posisi tersebut. Padahal, tahun lalu Meghan hanya berada di posisi ketiga dalam daftar yang sama.
Meghan juga menjadi satu-satunya anggota keluarga kerajaan yang masuk dalam 10 teratas di daftar tersebut. Kakak iparnya, The Duchess of Cambridge berada di posisi ke 11.
Tentunya, tahun 2019 menjadi tahun yang padat dan sibuk bagi wanita 38 tahun ini. Di tengah kesibukannya, Meghan selalu nampak memukau dalam balutan gaun, sepatu, jaket, dan rok pensil.
Bahkan, Meghan membuat penjualan merek J Crew, merek kesukaannya, meningkat usai mengenakan rok striped saat acara pertunangan di Cape Town. Hal yang sama juga terjadi usai ia bertemu Archbishop Desmond Tutu dengan menggunakan gaun indah buatan Club Monaco. Tak butuh waktu lama, pakaian tersebut habis terjual dalam hanya 24 jam.
Sikap Tak Sopan Meghan Markle Tuai Pro dan Kontra, Nasib Pernikahan Dipertanyakan
Meghan Markle menceritakan pengalaman pertamanya bertemu dengan Ratu Elizabeth II. Ia menggambarkan pertemuan itu dengan nada dramatis yang kemudian menuai pro dan kontra
