Ketika Fashion Item jadi Kanvas Karya Seni, Keren!
- dok. LIVING RAW
VIVA – Karya seni lukis selama ini lebih banyak dituangkan di sebuah kanvas atau dinding. Tapi belakangan banyak seniman yang menuangkan kreativitasnya dalam barang sehari-hari seperti sneakers hingga kaus.
Salah satunya ialah bentuk kolaborasi Thanksinsomnia dan Alipjon yang berjudul LIVING RAW. Kolaborasi ini berangkat dari sebuah gagasan, memajukan industri kreatif Tanah Air.
"Alipjon adalah seorang seniman muda dengan karya-karya khas dan menarik. Oleh karena itu, ketika ada kesempatan berkolaborasi, kami merasa ini adalah momen pas. Hal ini terbukti saat kami mulai berkarya, ada kesamaan semangat yang membuat kolaborasi ini semakin menyenangkan dilakukan," kata Founder Thanksinsomnia Mohan Hazian, pada Minggu, 27 Oktober 2019.
Dalam kolaborasi ini, Alipjon disediakan ruang khusus yang disebut Terminal C di kantor Thanksinsomnia. Dalam ruangan di lantai 3 itu, seniman muda berusia 28 tahun itu mulai menuangkan ide dengan melukis di atas kanvas putih sepanjang 2 x 1,5 meter.
Di atas kanvas, seniman dengan nama lengkap Alif Dhita ini menorehkan kreativitasnya, termasuk membuat sebuah lingkaran yang berisi logo khas seniman, dan smiley milik Thanksinsomnia.
Logo Alipjon menggambarkan bentuk dirinya yang tengah berdiri dengan tiga kepala berwarna berbeda: hitam, silver dan putih. Selain itu ada juga bentuk menyerupai sayap malaikat di bagian belakang. Logo smiley itu juga khusus dibuat Mohan sebagai penggambaran dirinya.
Cetak lingkaran berbahan kanvas itu digunting satu per satu, lalu diletakkan di sisi sneakers Renzil yang menjadi media pertama kolaborasi tersebut. Karya lain dari kolaborasi ini adalah kaus dengan empat desain berbeda. Desain pertama yakni Kompetitive Nature, Sensor, Living Raw Primitive Face yang memang menjadi ciri khas Alipjon.
Tak hanya di kaus, Primitive Face juga muncul pada trucker jacket dengan siluet oversized di atas dan fit di bagian bawah.
Bentuk lain adalah asbak, karya Alipjon; dan gelas, dari Mohan. Sentuhan seni di benda-benda ini muncul sesederhana percakapan di antara dua sahabat.
“Di dalam kolaborasi ini, saya menampilkan sebuah pesan dan propaganda. Ada keresahan dari diri saya tentang kondisi saat ini, dan ini adalah pandangan saya. Kolaborasi ini juga membuat orang-orang yang belum bisa beli karya gue, punya kesempatan untuk membeli di sini,"kata Alipjon.