Jerawat Disebabkan Faktor Keturunan, Mitos atau Fakta?
- Freepik/Tongpatong
VIVA – Jerawat telah menjadi masalah kulit yang sering kali dikeluhkan banyak orang. Jerawat sendiri adalah penyakit peradangan kronis pada pori-pori folikel rambut yang tersumbat dan sering ditandai dengan terbentuknya beberapa kondisi, seperti komedo, papul, putsul dan nodul.
Masalah jerawat yang sering terjadi adalah jenis akne vulgaris yang rentan dialami oleh laki-laki dan perempuan di masa remaja atau masa puber.
Pada perempuan berusia 14-17 tahun sendiri, persentasenya mencapai 83 hingga 85 persen. Sedangkan pada laki-laki berusia 16-19 tahun mampu mencapai 95-100 persen.
Lalu, apa yang menyebabkan faktor terjadinya jerawat? Dokter spesialis kulit dan kelamin, dari ERHA Skin, Hair and Laser Expert menyebut bahwa kulit yang berminyak lebih rentan untuk muncul jerawat. Bukan hanya itu, pengaruh hormon terutama wanita yang tengah menstruasi juga dapat memicu timbulnya jerawat.
Bukan hanya wanita, faktor hormon juga bisa terjadi pada pria. Terutama bagi mereka yang tengah menjalani program pembentukan otot.
"Bukan hanya wanita, hormon testestoren tinggi pada pria juga bisa mempengaruhi. Minum untuk muscle bisa buat jerawat," kata dia di ERHA Pondok Indah Jakarta Selatan, Selasa, 8 Oktober 2019.
Selain itu, penyebab jerawat pada wajah antara lain karena kurang tidur, yang mana waku tidur ideal yang disarankan adalah delapan jam sehari. Shinta juga membantah perihal banyaknya asumsi masyarakat bahwa jerawat merupakan keturunan atau genetik.
"Sebetulnya jerawat bukan genetik, tapi kulit berminyak yang keturunan. Kalau berminyak dirawat, jerawat enggak muncul," kata dia.
Dia melanjutkan untuk mengatasi jerawat antara lain bisa dengan cara tidur cukup, rajin merawat kulit dan makan makanan sehat. Lalu, ketika ada jerawat, jangan memencetnya untuk mencegah bekas di kulit. (rna)