Cara Mencuci Batik Agar Awet dan Gak Cepat Buluk

Ilustrasi kain batik.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Dody Handoko

VIVA – Batik sudah menjadi bagian dari keseharian orang Indonesia. Bila dulu batik hanya dipakai untuk acara-acara resmi atau formal, kini batik dikenakan dalam berbagai kesempatan.

Jadi Pelopor Pertama di Dunia, Batik Tulis Berkancing Emas Raih Rekor Muri

Kini seiring berkembangnya industri fesyen batik, membuat variasi warna yang lebih cerah dan mencolok. Namun dengan beragamnya variasi warna tersebut, tidak sedikit dari kita takut untuk menggunakan batik terlalu sering. 

Hal ini tidak lain karena ketakutan mereka akan memudarnya warna batik ketika hendak dicuci. Nah, bagaimana agar batik tetap awet dan warnanya tetap terjaga? 

Tren Belanja Online Kuartal IV 2024, Fashion Lokal dan Batik Jadi Sorotan

Untuk kain batik yang berbahan katun dianjurkan mencucinya dengan menggunakan pencuci khusus batik. Setelah dicuci, ketika hendak dijemur pastikan batik tidak terkena matahari langsung karena dapat memudarkan warna. 

Anda bisa mengangin-anginkan kain tersebut agar cepat kering. Ketika mencucinya ada baiknya menggunakan tangan jangan menggunakan mesin untuk menjaga agar tahan lama.

Inovasi Teknologi, Batik Jinggar Kembangkan Usaha hingga Go International

Untuk kain sutera bahan sutra diusahakam dry clean supaya ketahanan tekstur kainnya bertahan lama. Namun, disarankan jangan terlalu sering mencucinya setelah dipakai, sebaiknya dianginkan terlebih dahulu. 

Tidak hanya itu, Anda juga dilarang menyemprotkan parfum langsung di kain atau baju batik. Hal ini karena salah satu kandungan parfum yakni alkohol dapat memudarkan warna dari kain batik. 

Batik Tulis Batang

Melestarikan Batik Tulis Batang, Sebuah Warisan Budaya yang Terancam Punah

Selain motif Alas Roban, Batik Tulis Batang juga dikenal dengan teknik pewarnaan yang khas, yaitu teknik tiga pewarnaan atau "tiga negeri", serta teknik warna sogan ireng

img_title
VIVA.co.id
14 Desember 2024