PIMFW 2019 Bakal Hadirkan Rancangan Jubah Kaisar Bermotif Batik

Plaza Indonesia Men's Fashion Week 2019
Sumber :
  • VIVA.co.id/Diza Liane

VIVA – Plaza Indonesia Men's Fashion Week (PIMFW) kembali digelar pada 23-27 September 2019. Pagelaran PIMFW satu dekade ini bakal menyuguhkan tren pakaian pria terkini yang terinspirasi dari banyak hal.

Jadi Pelopor Pertama di Dunia, Batik Tulis Berkancing Emas Raih Rekor Muri

Tema Style It Up diangkat dalam PIMFW 2019 untuk menghadirkan suasana pakaian pria yang maskulin dan trendy. Belasan desainer juga turun tangan dalam mengolah koleksi terbarunya agar memanjakan para penikmat fesyen.

Sebut saja merk batik Parang Kencana yang mengambil konsep kerajaan di Asia yang memiliki gaya khas jubah kaisar. Jubah ini juga mirip seperti gaun tidur para ?aisar yang lebar dan menjuntai ke lantai.

Tren Belanja Online Kuartal IV 2024, Fashion Lokal dan Batik Jadi Sorotan

Baca juga: Rayu Pelancong Indonesia, Taiwan Pamer Wisata Halal

"Gaun tidur panjang Parang Kencana ini campuran motif antara batik Nusantara dari Sumatera dan seni. Total keseluruhan ada 30 look. Detail lainnya masih dirahasiakan, tunggu aja saat kita show," ujar perwakilan Parang Kencana, dalam konferensi pers PIMFW, di Jakarta.

Inovasi Teknologi, Batik Jinggar Kembangkan Usaha hingga Go International

Begitu pula dengan batik Alleira yang berkolaborasi bersama Rama Dauhan, akan menyuguhkan batik yang berbeda. Alleira akan memilih batik warna pastel yang inspirasinya hadir saat Rama Dauhan berkunjung ke India.

Jejak Langkah Baduy diangkat oleh desainer Addie Basuki yang berkolaborasi dengan Blibli.com yang mengambil tenun baduy sebagai ciri khasnya. Selain itu, konsep street wear ala anak muda Inggris hadir dengan motif kotak-kotak yang bakal disuguhkan oleh Plaza Indonesia.

Menariknya, PIMFW kali ini juga mengusung konsep Eco Age, dimana beberapa koleksi desainer menggunakan bahan tencel yakni bahan organik dari serat kayu. Salah satunya dijelaskan oleh Soetjipto Hoeijaja yang mengangkat potret Jakarta dalam desainnya No'om | No'im.

"Kita tahu Jakarta makin hari makin modern tapi polusi banyak. Jadi untuk tema ini dengan sustainable bahan tencel, cocok. Koleksinya mengambil konsep recreate ondel-ondel, a new way of ondel-ondel," jelasnya.

Batik Tulis Batang

Melestarikan Batik Tulis Batang, Sebuah Warisan Budaya yang Terancam Punah

Selain motif Alas Roban, Batik Tulis Batang juga dikenal dengan teknik pewarnaan yang khas, yaitu teknik tiga pewarnaan atau "tiga negeri", serta teknik warna sogan ireng

img_title
VIVA.co.id
14 Desember 2024