Biar Kulit Sehat, Dokter Beri Tips Pilih Sabun Tepat
- dok. pixabay
VIVA – Sabun menjadi barang wajib yang digunakan sehari-hari untuk menjaga kesehatan dan kebersihan kulit. Sayangnya, banyak yang salah memilih sabun sesuai jenis kulit dan berujung pada iritasi hingga gangguan kulit lainnya.
Pemilihan sabun untuk kulit harus memperhatikan kadar pH yakni tingkat keasaman pada suatu larutan. Perlu diketahui, kadar pH di kulit sebenarnya cenderung asam.
"Bagusnya sabun dengan pH cenderung asam karena kulit kita memiliki pH yang asam. Kalau mandi dengan sabun pH basa, cenderung membuat kulit kering," ujar dokter spesialis kulit dan kelamin RS Pondok Indah-Puri Indah, dr. Susie Rendra, Sp.KK., dalam temu media di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis 12 September 2019.
Terlebih, pada sabun dengan tambaham antiseptik, efeknya membuat kulit semakin kering. Ini membuat kondisi kesehatan kulit menjadi tidak baik karena kulit yang kering memicu rasa gatal dan bisa berdampak pada iritasi.
"Sabun antiseptik dampaknya kering pada kulit. Keringat kita sudah ada kandungan antibakteri alami. Jadi tidak wajib pakai sabun antiseptik, hanya kadang-kadang saja agar tidak kering berlebihan," kata dia.
Sementara, pemakaian sabun bayi juga tidak dianjurkan karena sifatnya cenderung basa yakni dengan angka pH 9. Sehingga, untuk tetap menjaga kelembaban kulit, diperlukan sabun dengan pH asam atau minimal pH netral yang cenderung asam.
"Sabun bayi boleh untuk kulit bayi karena pH bayi cenderung basa. Sementara, sabun pH asam atau rendah memang harganya mahal. Jadi amannya pakai sabun yang pH netral tapi cenderung asam, jadi lihat angka pH-nya yang kecil saat beli sabun," jelasnya.