Berburu Batik Sumatra di Gelar Batik Nusantara 2019
- VIVA/Rintan Puspitasari
VIVA – Batik Pekalongan, Cirebon, Yogyakarta dan Solo merupakan sedikit dari banyak jenis batik asli Indonesia. Tak banyak yang tahu bahwa daerah di luar Pulau Jawa juga memiliki batik yang tak kalah cantik dengan batik-batik yang ada di Pulau Jawa.
Sejak diakui sebagai Warisan Budaya Dunia, batik yang dimasukkan ke dalam daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia. Perlu upaya untuk terus mempromosikan dan mengembangkan batik serta aplikasinya di dalam negeri. Salah satunya dengan menggelar pameran yang ked epannya diharapkan kecintaan terhadap batik bisa terus turun temurun.
Pameran Gelar Batik Nusantara (GBN) yang dilaksanakan rutin dua tahun sekali sejak tahun 1996, kali ini mengangkat tema Lestari Tak Berbatas, yang memiliki arti bahwa batik sebagai warisan luhur tidak lagi berkonotasi kuno. Diangkatnya batik Sumatera sebagai highlight pameran kali ini tak lain karena corak serta motifnya yang beragam, serta warna-warna yang berbeda dari warna batik dari Pulau Jawa.
"Tema ini maknanya bahwa batik yang sudah mnejadi budaya asli masyarakat Jawa ternyata telah berkembang di luar pulau Jawa. Ada batik Sumatra, Kalimantan, Ambon, Papua. Kali ini kami angkat batik Sumatera. Batik Sumatera sempat mati suri sehingga dibangkitkan kembali oleh pengrajin di daerah tersebut," kata Ketua Panitia GBN 2019, Wida D. Herdiawan dalam jumpa pers yang digelar di JCC Senayan Jakarta Selatan, Rabu 8 Mei 2019.
Tak sulit menemukan batik Sumatra di pameran yang digelar selama lima hari di JCC. Di bagian depan ruang pameran saja pengunjung sudah disambut hamparan kain batik dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi. Ketiganya memiliki ciri khas warna-warna yang membumi, seperti coklat tanah, merah bata dengan corak yang menggambarkan kekhasan daerah Sumatera, baik yang religius hingga rumah adatnya.
Tak hanya bisa menemukan batik Sumatera yang unik, dalam pameran yang digelar mulai tanggal 8 hingga 12 Mei 2019 pukul 10.00 hingga 21.00 WIB ini, pengunjung bisa menemukan beragam batik dengan desain modern dan kekinian. Salah satu yang menarik adalah batik dari daerah DKI Jakarta, Tioria dengan mengusung corak khas Jakarta dari transportasi hingga makanan. Warna yang digunakan juga cukup memikat mata.
Jika berniat berburu batik dengan desain modern, ini saatnya, karena batik dari seluruh Indonesia rasanya lengkap disajikan di sekitar 250 booth yang ada dengan harga cukup terjangkau, mulai dari Rp200 ribu. Cara pembayarannya setiap kali transaksi juga mudah, karena terdapat mesin EDC di setiap booth peserta pameran.
"Ada macam-macam corak batik. Batik Jambi, Bengkulu, Kepulauan Riau, Batak, Lampung, terutama Sumatera Barat. Paling tidak kami ingin menyampaikan pada masyarakat bahwa batik telah berkembang sedemikian luas," imbuhnya.
Menariknya, khusus esok tanggal 9 Mei 2019, pengunjung yang ingin datang dan berburu batik bisa masuk ruang pameran tanpa harus membeli tiket seharga Rp20 ribu, karena Yayasan Batik Indonesia sebagai penyelenggara pameran, ingin memberikan apresiasi pada pengunjung. (ren)