Jangan Keseringan Nge-blow Rambut, Ini Bahayanya
- Pixabay/Jo_Johnston
VIVA – Bukan hanya riasan pada wajah, tatanan rambut bagi sebagian wanita bisa membuat mereka tampil percaya diri. Maka tidak mengherankan jika setiap harinya wanita akan menata rambut mereka. Entah dengan meluruskannya menggunakan alat catok, mengeriting rambut dan yang paling sering adalah dengan blow dry.
Melakukan styling pada rambut seperti blow dry dengan suhu tinggi tentu akan berakibat kurang baik pada kondisi rambut. Hal ini dijelaskan oleh Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Gloria Novelita, SpKK dalam acara ‘Awas Bahaya Alat Styling’, Elips di Blue Jasmine, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
“Blow dry pada prinsipnya adalah bagaimana mengirimkan panas ke batang rambut untuk styling. Blow dry kan kerjanya men-deliver panas,” kata dia, Senin, 22 April 2019.
Dia melanjutkan, nantinya panas itu akan meningkatkan suhu air yang terkandung di dalam batang rambut secara tiba-tiba. Kemudian molekul air akan menjadi uap.
“Uap itu kan bentuknya bubble. Kalau di dalam batang rambut itu ada bubble-bubble, akan membuat rambut lebih mudah patah,” ucapnya.
Dia melanjutkan, untuk mencegah terjadinya rambut patah, penting untuk mengurangi frekuensi blow dry.
“Kalau dikurangi frekuensinya agak susah. Kalau memang harus menggunakan styling berarti kita harus ekstra care untuk merawat rambut supaya tidak mengalami kerusakan di kemudian hari,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menjabarkan perawatan yang perlu dilakukan oleh setiap wanita yang sering melakukan styling, antara lain melalui asupan makanan dan vitamin rambut. Penting untuk mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A. Vitamin A berfungsi untuk asupan antioksidan dan regenerasi sel.
Tak hanya itu, konsumsi makanan yang mengandung vitamin C yang mampu menguatkan batang rambut. Sementara provit B5 akan membantu rambut lebih elastis.
Untuk mengurangi bahaya, ada baiknya menggunakan alat pengering rambut dengan jarak yang tidak terlalu dekat, yaitu sekitar 15 sentimeter saat melakukan blow dry.