Kaya Desainer Lokal, Aceh Diharapkan Jadi Kota Fesyen Islami

Islamic Fashion Festival
Sumber :
  • VIVA/Dani Randi

VIVA – Ajang Islamic Fashion Festival yang berlangsung sejak 19 – 21 April 2019 di Taman Bustanussalatin, Banda Aceh, tidak hanya menghadirkan para desainer lokal terbaik tetapi juga deretan influencer. 

Busana Simpel Earth Tone Jadi Tren Fashion Hijab di Penghujung 2022

Mereka tampil dengan berbagai gaya busana yang mampu menjadi daya tarik dan memikat para pecinta fashion Islamic di Tanah Rencong. Di lokasi itu juga berderet stan fesyen dan desainer lokal yang cukup bagus. Seperti Yanwar Bestari, Wardatutiflah, Cut Line, Sararisqa, Sonia Inspire, Vonna Nunucolla, Get-A Fashion, Oca Style, Ija Krueng dan banyak lainnya.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Ramadhani mengatakan, Islamic Fashion Festival (IFF) 2019 bertujuan untuk memperkenalkan ragam karya desainer dan produsen busana di Aceh melalui wadah kreativitas berbentuk fashion show. 

Lebih Futuristik, Bocoran Tren Fesyen Busana Muslim 2019

Selain itu, IFF bermanfaat untuk memperluas jaringan pemasaran para desainer, dengan mempertemukan pembeli dan penjual secara langsung. 

“Ini juga meningkatkan sense fashion masyarakat Aceh. Kami juga ingin memperlihatkan ke berbagai pihak bahwa Aceh mampu menjadi kota fesyen, baik secara nasional maupun internasional,” kata Ramadhani saat meninjau kegiatan IFF di Taman Sari, Banda Aceh, Sabtu, 20 April 2019.

Wanita Siapkan Busana Lebaran Yuk, Tapi Cek Dahulu Trennya

Islamic Fashion Festival

IFF 2019 menjadi salah satu atraksi wisata halal tahun ini dengan tema Street Fashion. Di area kegiatan IFF, terdapat 34 stan dari pelaku usaha busana di Aceh. Setiap malam selama penyelenggaraan, akan tampil para desainer muda dan model yang menjadi finalis di ajang ini.

Ia menuturkan, IFF harus mengacu pada nilai moral yang terdapat dalam Islam. Meski Islam mengatur etika dan estetika, tapi kreativitas dalam mengembangkan busana yang Islami bukanlah hal yang baku. Hal itu terlihat dari berkembangnya tren busana Islami dunia. 

"Aceh sebagai daerah yang mayoritas Islam seharusnya tidak boleh ketinggalan dalam mengembangkan model busana Islami sendiri. Naiknya permintaan pakaian Muslim belakangan ini harusnya menjadi peluang bagi perancang busana lokal untuk mengembangkan karya-karya baru islamic fashion yang sesuai dengan karakter Aceh," katanya. 

Pemerintah Aceh, kata dia juga mendukung dan siap mempromosikan IFF 2019. Ajang ini dinilai bisa menjadi wadah berbagi, sekaligus best practice bagi pegiat fesyen daerah. Lewat ajang ini, para desainer lokal ini juga akan bertukar pengalaman dengan Zaskia Sungkar terkait trend model busana islami. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya