Upah Tak Dibayar, Pekerja Indonesia Demo Uniqlo hingga ke Denmark

Warni dan Yayat demo toko Uniqlo di Denmark
Sumber :
  • Instagram Clean Clothes

VIVA – Uniqlo sangat dikenal di Indonesia, dengan produk-produk fesyen yang minimalis dan sangat populer di kalangan anak muda. Namun, ada kabar tak sedap bahwa label fesyen asal Jepang itu belum membayar upah pekerjanya di Indonesia.

PM Denmark Usul Solusi Dua Negara Palestina-Israel Dapat Dipaksakan jika Tak Kunjung Terwujud

Hal itu diungkapkan oleh sebuah aliansi global yang memperjuangkan hak para pekerja garmen dan sportwear, Clean Clothes. Dalam situsnya dijelaskan bahwa Uniqlo masih menunggak utang kepada pekerja. Warni dan Yayat adalah dua korbannya.

Dua penjahit di pabrik Jaba Garmindo itu belum dibayar upahnya, menyusul penutupan pabrik tersebut secara mendadak pada 2015 lalu. Keduanya kini tengah melakukan aksi di Kopenhagen, Denmark, menuntut agar merek tersebut menunaikan hak para pekerja mereka. Aksi tersebut dilakukan bertepatan dengan pembukaan toko Uniqlo pertama di Denmark pada 5 April, yang sedianya dihadiri oleh CEO Uniqlo, Tadashi Yanai.

Koleksi KAWS + Warhol Dirilis, Kolaborasi Ikonik Dua Seniman Ternama Dunia 

Menurut Clean Clothes, Uniqlo adalah pembeli utama dari Jaba Garmindo. Pabrik garmen itu ditutup tidak lama setelah Uniqlo mulai menarik pesanan tanpa peringatan atau penjelasan kepada para pekerja. Mereka menolak untuk membayar pesangon kepada pekerjanya yang terpaksa harus diputus kontrak akibat penutupan pabrik yang berlokasi di Bekasi tersebut.

Copenhill, Pabrik Limbah yang Memiliki Lereng Ski

Sementara dalam akun Clean Clothes di Instagram dijelaskan bahwa ada sekitar 2.000 orang yang mengalami nasib serupa dan mayoritas adalah perempuan. Dalam keterangannya, Clean Clothes mengungkapkan bahwa Uniqlo tak membayar pesangon sebesar US$5,5 juta.

Dalam keterangan di salah satu foto yang diunggah, Clean Clothe menulis bahwa CEO Uniqlo ingin dunia percaya bahwa merek pakaiannya berbeda dari kebanyakan merek fesyen global. Uniqlo adalah khusus, unik, dan berkelanjutan.

"Maukah Anda bergabung dengan kami dan menunjukkan kepada Uniqlo bahwa Anda tidak dapat menyebut diri Anda 'berkelanjutan' jika Anda tidak peduli terhadap orang-orang yang membuat pakaian bagus mereka? Terima kasih atas dukungan kalian," bunyi keterangan tersebut.

Terkait kabar dan aksi demo tersebut, Uniqlo belum memberikan keterangan. Pihak Uniqlo Indonesia yang dihubungi VIVA saat ingin mengonfirmasi hal itu pun belum merespons hingga berita ini diturunkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya