Tya Ariestya Jualan Lipstik Diklaim Aman untuk Ibu Hamil
- Instagram Tya Ariestya
VIVA – Dilema bagi ibu hamil, ingin tetap cantik tapi terkadang waswas dengan kandungan di dalam lipstik atau kosmetik jika membahayakan kandungan atau buah hati. Meski tak dilarang, dokter umumnya menyarankan untuk mengurangi paparan kosmetik.
Merasakan kesulitan tersebut, ditambah program bayi tabung yang dijalani, membuat artis cantik Tya Ariestya sering terlihat pucat. Pengalamannya tersebut yang akhirnya membuat Tya terinspirasi untuk mengeluarkan produk lipstik yang diklaim aman bagi ibu hamil dan menyusui.
"Aku sudah concern banget bahan yang dipakai nontoxic. Basicly segala bahan hipoalergenik, tapi untuk klaim harus ada sertifikasi (dari Australia), Izin BPOM sudah keluar, Insya Allah sebentar lagi urus (sertifikat) halal," ujar Tya yang ditemui di acara launching Lipcream dan Lipmatte Kind di Madame Delima Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 3 April 2019.
Dalam pembuatan lipcream dan lipmatte yang membutuhkan waktu hingga dua tahun ini, diakui Tya, merupakan usaha dirinya sendiri tanpa kolaborasi dengan pihak manapun. Semua proses, mulai sebelum, saat pembuatan, pengemasan, launching produk hingga marketing dikerjakan sendiri.
"Totally sendiri tanpa partner. Banyak tanya ke dokter, bahan-bahannya (yang aman). Aku cari bahan yang sebaiknya digunakan ibu hamil," kata dia.
Menghadapi banyaknya produk kosmetik para selebritas yang beredar di pasaran, artis kelahiran 1986 ini memilih santai. Apalagi produk yang dihasilkannya berbeda dari produk kosmetik lain.
"Aku segmentasi beda, aku pengen concern ke ibu-ibu yang mau program hamil, IVF, inseminasi, ibu hamil, ibu menyusui. Yang lipcream bisa dipakai anak muda juga. Kalau persaingan kita itu saling support," tuturnya.
Ada lima warna dasar dari lipstik terbaru Kind yang dibanderol dengan harga Rp115 ribu, yakni calm, lovely, euphoria, party, dan sophisticated. (art)
Banyak Wanita Indonesia Menderita Anemia, Ini 4 Vitamin yang Dibutuhkan
Tidak sedikit wanita Indonesia mengalami kondisi kurang darah. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, prevalensi anemia pada wanita Indonesia 18 persen.
