APPMI dan IFW 2019 Dukung Pembangunan Industri Fashion
- Viva.co.id/Shali Syartiqa
VIVA – Indonesia Fashion Week (IFW) 2019 bersama Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) bukan saja menggelar event fesyen tahunan, tapi juga berkomitmen mempromosikan industri berkelanjutan.Â
Hal tersebut sejalan dengan peluncuran United Nations Alliance for Sustainable Fashion at the UN Environtment Assembly di Nairobi, Kenya pada 14 Maret 2019 lalu. APPMI selaku penyelenggara menggandeng UN Environtment Assembly untuk berpartisipasi dalam IFW yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) sejak 27 hingga 31 Maret 2019.
Sekali mengampanyekan Sustainable Development Goals kepada peserta dan pengunjung IFW 2019. Berdasarkan studi UN Environtment, industri mode merupakan pengguna air terbesar di dunia.Â
Industri ini juga menghasilkan sekitar 20 persen air limbah di seluruh dunia dan melepaskan setengah juta ton serat mikro sintetis ke laut setiap tahunnya. Selain itu masyarakat modern saat ini membeli 60 persen lebih banyak pakaian dibandingkan 15 tahun yang lalu. Namun, setelah dibeli separuh pakaian disimpan di dalam lemari.
Presiden IFW, Poppy Dharsono, menjelaskan mode merupakan industri kreatif yang sangat penting dalam membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia.Â
"Tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan, industri mode juga membantu menumbuhkan industri pariwisata. Kami sadar jika keberlangsungan bisnis adalah hal yang penting, karena itu kami mendukung UN Nations Alliance for Sustainable Fashion," kata Poppy dalam jumpa media di JCC, Kamis, 28 Maret 2019.
Dan, di IFW 2019 kali ini, UNESCO, UN Women, UNHCR, UNDP, ILO, UNICEF, UNAIDS, Indonesia Global Compact Network (IGCN) dan Connect4Climate Grup Bank Dunia mengajak peserta pameran untuk terlibat langsung dalam dialog terkait rantai pasok garmen.
Presiden IGCN, Y.W.Junardy menjelaskan IGCN sangat mendukung langkah APPMI untuk mempromosikan dan menjalankan industri mode yang berkelanjutan.Â
"Ini sejalan dengan sepuluh prinsip yang dimiliki UN Global Compact yang meliputi hak asasi manusia, tenaga kerja, lingkungan hingga antikorupsi. Kami mendorong perusahaan yang terkait dengan industri fashion untuk mempromosikan bisnis yang bertanggung jawab untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan," kata Junardy.
Dalam pagelaran IFW 2019 ini, UN Global Compact Network pun memberikan informasi terkait UN Alliance for Sustainable Fashion dan berupaya mendukung industri mode ini dengan melibatkan langsung produsen tekstil dan garmen, desainer, produsen, pemasok, pengecer, pembeli, distributor, penyedia layanan dan logistik serta asosiasi perdagangan dan industri.
Pekan mode ini juga memungkinkan International Labour Organization (ILO) untuk memberikan edukasi kepada produsen garmen dan pedagang tentang bagaimana caranya memberikan pekerjaan yang layak. (ase)