Delapan Makna Khas Paes Pengantin Solo
- VIVA/Shalli Syartiqa
VIVA – Menikah secara adat tradisional Jawa, khususnya daerah Solo memiliki ciri khasnya tersendiri. Khususnya dalam hal paes alias riasan berupa lekukan-lekukan di dahi wanita yang biasanya berwarna hitam.
Riasan ini terbuat dari pidih, yang merupakan campuran malam (sejenis lilin) yang tidak kering namun tidak gampang meleleh juga. Paes dan hiasan lainnya ternyata memiliki makna tertentu.
Bersamaan dengan segera dirilisnya film Mantan Manten produksi Visinema Pictures yang akan tayang April nanti, berikut beberapa penjelasan tentang makna di balik paes pengantin Solo.
Gajahan
Lekukan ini paling besar yang berada di tengah dahi dan bermakna harapan kalau seorang perempuan akan dihormati dan ditinggikan derajatnya.
Pengapit
Lekukan ini yang lebih runcing, berada di sisi gajahan disebut pengapit. Pengapit diibaratkan sebagai pengendali gajahan agar dapat berjalan lurus ke depan, supaya tidak ada rintangan berat dalam menjalani kehidupan pernikahan
Penitis
Di samping pengapit ada lekukan lebih kecil yang disebut penitis. Penitis melambangkan kalau segala sesuatu harus memiliki tujuan dan efektif, seperti dalam membangun rumah tangga.
Godheg
Sesuai namanya, lekukan ini menyerupai cambang yang ada pada pria. Godheg melambangkan harapan agar kedua mempelai dapat bertindak secara bijaksana.
Cithak
Selain riasan paes, pada tengah-tengah dahi pengantin perempuan juga akan dihias dengan Cithak. Hiasan berbentuk seperti belah ketupat ini menjadi simbol kalau perempuan harus setia.
Alis menjangan
Bentuk alis pengantin Jawa dibuat bercabang dan disebut alis menjangan. Terinspirasi dari tanduk rusa, maknanya adalah perempuan harus memiliki tiga karakter yang dimiliki rusa, yaitu cerdik, cerdas, dan anggun.
Sanggul bokor mengkurep
Sanggul berbentuk bokor mengkurep dengan ditutup rajutan melati bermakna harapan agar perempuan bisa mandiri dan bersyukur atas anugerah Sang Pencipta.
Cundhuk Mentul
Hiasan yang digunakan di atas kepala pengantin wanita ini melambangkan harapan agar kehidupan pernikahan selalu disinari oleh Matahari.
Jumlah yang dipasangkan bisa berapa saja selama dalam angka ganjil. Kalau Kahiyang, ia memasang sembilan cundhuk mentul, yang berarti melambangkan Wali Songo.