Dua Designer Indonesia Akan Unjuk Gigi di FOMA 2019
- VIVA.co.id/Anwar Sadat
VIVA – Ajang pameran busana terbesar di Australia, Fahion of Multicultural Australia 2019 atau FOMA 2019, akan segera digelar di dua kota, yakni di Sydney dan Melbourne. Acara ini digelar pada 1 Maret dan 10 Maret 2019.
Dalam acara ini, akan menggunakan panggung peragaan busana yang terpanjang di Australia sepanjang 60 meter. Dua perancang busana Tanah Air, yakni Saflani dan Novita Yunus ikut serta memamerkan karya mereka dalam acara ini.
Sonia Ghandi, Chief Amazement Officer dari Gandhi Creation yang merupakan penyelenggara acara, mengatakan bahwa acara ini akan memamerkan busana yang mencerminkan lanskap multikultural Australia. Dia berharap melalui Fashion, dapat menjadi sebuah pemersatu diantara banyaknya budaya yang ada di dunia.
"Yang paling penting, untuk mengatasi stereotip dari mana Anda berasal. Jadi ini sangat sulit. Saya kira, ke mana pun Anda pergi di dunia, Anda secara otomatis memiliki pendapat tentang seseorang ketika Anda melihat apa yang mereka kenakan, kan?, Jadi bagi kami, seluruh proyek adalah tentang memecah itu," kata Sonia Gandhi, di kantornya Suite 14, Young Street, Neutral Bay Ne Sout Wales Australia, Senin 25 Februari 2019
Sonia mengatakan, nama Sav Lavin dan Novita Yunus menjadi designer Indonesia yang terpilih tampil di FOMA 2019 atas penunjukkan dari duta besar Indonesia, selain itu karya mereka juga telah dikenal di Australia. Tak cuma busana, pada FOMA 2019 ini juga akan terdapat tempat untuk memamerkan Kopi dan Kain tekstil khas Indonesia.
"Kami menyediakan ruang untuk (memamerkan) kopi, karena kopi Indonesia sangat besar, dan juga menyediakan seperti sesi informasi tentang tekstil. Karena jelas, kain juga sangat besar dari Indonesia," ujarnya
Sementara itu, salah satu desainer asal Australia, Charlotte Smith mengatakan, Fashion dapat menjadi salah satu cara untuk menyatukan seseorang dari banyaknya perbedaan. Fashion, sama seperti dengan cita rasa makanan dari berbagai bagian negara yang dapat menyatukan seseorang.
Maka dari itu, Dia bersama dengan Sonia ingin menjadi tuan rumah pameran yang menyatukan beragam budaya ini. "Singkirkan senjata nuklir, singkirkan senjata dan tentara dan miliki acara fashion dan ikat semua orang. Dan kita semua lebih saling menghormati, itu yang kita inginkan," tuturnya.