Bangkrut, Ribuan Toko Sepatu Payless Tutup
- Instagram/@theloop
VIVA – Perusahaan ritel ternama asal Amerika Payless ShoeSource, akhirnya bangkrut. Toko sepatu yang juga cukup dikenal di Indonesia ini ternyata mengalami bangkrut untuk kedua kalinya setelah sebelumnya sempat bangkit.
Dilansir laman Fortune, kali ini nasib baik tak berpihak pada perusahaan yang sudah beroperasi selama 63 tahun ini. Kini, toko ini benar-benar menutup bisnisnya. Payless diketahui telah mengajukan perlindungan kebangkrutan (bankruptcy protection) chapter 11 pada Senin lalu (kurang dari dua tahun setelah kebangkrutan sebelumnya).
Pengajuan ini adalah tindak lanjut dari penutupan 2.500 toko di seluruh Amerika Serikat dan Kanada Minggu lalu. Penutupan ritel dimulai dari Maret hingga akhir Mei 2019. Diperkirakan sekitar 16 ribu karyawan kehilangan pekerjaannya.
Stephen Merrota, Chief Restructuring Officer Payless, menilai Payless sudah memiliki terlalu banyak utang. Toko dan kepala pimpinan nyatanya juga tidak bisa menyelamatkan brand ini dari kebangkrutan.
Tak hanya itu, Payless juga diketahui mengalami beberapa masalah operasional, seperti sistem komputer yang tiba-tiba rusak saat diskon back-to-school tahun lalu. Hal itu akhirnya memaksa perusahaan memotong harga besar-besaran.Â
"Payless Amerika Utara saja sudah rugi USD63 juta atau sekitar Rp885 miliar kala itu," ujar Merrota.
Perusahaan berutang USD1,3 juta atau sekitar Rp18,26 miliar untuk pesangon karyawan yang berhenti sebelum kebangkrutan terjadi, tapi Payless tidak yakin dapat membayar pesangon karyawan atau tidak.
Meski Payless Amerika bangkrut namun Merrota mengatakan bahwa cabang lain akan tetap buka.
"Ada 420 toko di 20 negara, terutama di Amerika Latin, US Virgin Islands, Guam dan Saipan yang masih buka. Namun, toko utama di Amerika Utara akan tutup," ujarnya. (ldp)