Buntut Panjang Insiden Rasisme Dolce & Gabbana di China
- Youtube
VIVA – Dolce & Gabbana membuat video yang bertujuan untuk mempromosikan pagelaran fesyen besar mereka di Shanghai, China pada pekan lalu. Iklan itu menghebohkan. Label fesyen ternama ini mendapat banyak kecaman karena video iklan yang mereka buat tersebut.
Iklan yang diberi tagar #DGTheGreatShow tersebut justru membuat banyak orang marah karena dianggap rasis. Warga China pun melakukan boikot terhadap semua profuk Dolce & Gabbana dan fashion show batal digelar.
Dalam rangkaian video iklan yang dirilis tersebut, terlihat seorang wanita Asia mencoba memakan makanan Italia seperti cannoli, spageti, dan pizza menggunakan sumpit.
Tentu saja, video tersebut langsung menyulut kemarahan saat diunggah di media sosial terbesar di China, Weibo. Warganet menyebut jika video itu menampilkan stereotip ras. Para pengkritik menilai penggunaan simbol budaya lama seperti lampion sebagai latar, model yang didandani secara stereotip, dan penggambaran wanita Asia di situ sebagai hal yang memalukan dan menggelikan.
Akibatnya, tagar #BoycottDolce telah dipakai hingga ribuan kali. Perkara ini pun semakin memburuk.
Dilansir dari laman Metro, sejumlah model dan influencer menyatakan mereka akan mundur dari pagelaran brand fashion itu, yang dijadwalkan digelar Kamis lalu.
Lalu, Dolce & Gabbana pun mengeluarkan pernyataan yang mengklaim bahwa akun Instagram utama mereka dan akun Stefano Gabbana diretas.
Mereka juga membuat pengumuman bahwa pertunjukan di Shanghai batal dilaksanakan. Di akun Instagram mereka menulis, "Apa yang terjadi hari ini sangat disayangkan tidak hanya bagi kami, tapi juga untuk acara ini."
Kini, Dolce & Gabbana merilis sebuah video dari Stefano Gabbana dan Domenico Dolce yang meminta 'ampunan' dari warga China dan memohon maaf dalam bahasa Mandarin. Video ini juga telah disebar ke seluruh Weibo.
"Selama beberapa hari terakhir kami sudah berpikir panjang dan keras, dan dengan kesedihan mendalam atas segala hal yang terjadi dan apa yang sudah kami timbulkan di negara kalian, kami sangat menyesal," ujar kedua pria itu dalam video.
Mereka melanjutkan, "Keluarga kami selalu mengajarkan untuk menghargai budaya dunia yang beragam, dan inilah sebabnya kami ingin meminta maaf pada kalian jika kami membuat kesalahan dalam mengintepretasi budaya kalian."