Ikut Miss Universe, Puteri Indonesia 2018 Siapkan 5 Gaun Istimewa
- Viva.co.id/Isra Berlian
VIVA – Tahun ini Yayasan Puteri Indonesia kembali mengirimkan perwakilan Indonesia untuk berkompetisi di ajang Miss Universe 2018. Sonia Fergina Citra, Puteri Indonesia 2018 akan bersaing dengan 95 putri dari 95 negara selama 29 November hingga 16 Desember 2018.
Jelang keberangkatannya, sore ini dalam konferensi pers Puteri Indonesia 2018 pun sempat menampilkan beberapa pakaian yang akan dibawanya dalam perhelatan bergengsi tersebut. Beberapa busana tersebut merupakan karya desainer berbakat Indonesia diantaranya ANAZ, Ghea Panggabean, Tommy Pancamurty, Anna Avantie, dan Dyand Fariz.
Untuk busana pertama adalah gaun malam etnik kreasi yang menampilkan perpaduan antara kain songket khas Palembang dengan bordiran indah bermotif bulu Burung Merak karya dari ANAZ.
Burung merak ini sendiri kata ANAZ melambangkan kecantikan dan keanggunan. Tidak lupa ANAZ juga menambahkan taburan mutiara yang juga menjadi ciri khas ANAZ.
Untuk busana kedua, bertajuk The Royal Courts of Java karya Ghea Panggabean. Untuk gaun malam ini terinspirasi dari detail-detail motif yang ada pada busana yang dipakai di lingkungan Keraton. Misalnya busana para raja-raja, puteri dan para penari.
Untuk model gaun ini ada motif dodotan dan cuwiri yang telah ditranslasikan ke dalam motif prada dengan teknik khusus dan dibordir dengan benang emas. Inspirasi heritage diterjemahkan sebagai gaun atau busana elegan nan eksklusif.
Untuk busana ketiga yang dibawakan Sonia bertajuk Tropical Vibes karya dari Tommy Panca Murti. Gaun itu memiliki perpaduan warna kuning dan biru. Yang mana warna kuning yang bermakna optimis, ceria, menyenangkan, dan bahagia. Sedangkan warna biru bermakna komunikatif, dapat dipercaya dan menenangkan.
Gaun itu juga memiliki motif jeruk yang menggambarkan manfaatnya yang beragam untuk kesehatan dan kecantikan. Siluet gaun yang seksi tetap anggun dengan silk melayang yang mencerminkan keanggunan wanita Indonesia yang modern dan siap membaur dan berkompetisi dengan dunia luar.
Untuk busana keempat, Sonia membawakan gaun karya ANAZ bertajuk Anaphalis Javanica. Gaun malam ini terinspirasi dari keindahan bunga edelweiss yang tumbuh terhampar di padang savanna pegunungan Jawa. Bunga edelweiss sendiri merupakan simbol keabadian dan kecantikan yang dilambangkan dengan taburan kristal dan mutiara untuk menambah kesan keanggunan.
Untuk busana kelima, yang dibawakan merupakan kebaya rancangan Anne Avantie. Dalam gaun ini, Anne mempersembahkan gambaran tentang batik yang tampil universal. Garis dan motifnya jelas menggambarkan tentang keberagaman atau masyarakat yang pluralis. Aneka warna beragam motif yang memiliki pesan moral untuk kehidupan yang senantiasa berdampingan saling memberi warna. Rona warna keemasan mempertegas sebuah cahaya yang terus bersinar di bumi Indonesia.
Selain gaun malam, Sonia juga akan membawakan National Costume ke ajang Miss Universe 2018. Untuk national costume tersebut pihak Yayasan Puteri Indonesia menggandeng Dyand Fariz. Tema yang akan dibawakan adalah Bird of Paradise.
Keelokan burung cendrawasih atau sering dijuluki bird of paradise ini dipilih Dyand dengan alasan dirinya ingin menampilkan dan menyuarakan bahwa burung ini ada di Indonesia tepatnya di Papua.
"Saya harapkan bisa disuarakan ke seluruh penjuru dunia. Indonesia sebagai negara yang kaya akan archipelago, Indonesia itu sangat indah," kata dia.
National costume hadir dengan aksen bulu indah yang memanjang dari sayap hingga ekornya. Teksturnya yang halus serta berwarna merah marun, kuning, dan putih menjadi satu kesatuan yang eye catching.