Warna-warni Batik Xoela Karya Lenny Agustin di JFW 2019

Karya Lenny Agustin di JFW 2019
Sumber :
  • VIVA/ Shalli Syartiqa

VIVA –Desainer yang dikenal dengan gaya rambut 'rainbownya', Lenny Agustin, Kamis, 25 Oktober 2018 tampil di panggung Jakarta Fashion Week (JFW) 2019 dengan mnggandeng Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara.

Bocoran Tribute to Barli Asmara di Jakarta Fashion Week 2021

Tujuan Lenny adalah untuk mengenalkan batik asal Kepulauan Sula. Desainer bertubuh mungil itu jelang Pagelaran JFW 2019 bekerjakeras melatih para pengrajin sebanyak 23 orang untuk membuat batik khas Sula.

Seperti diketahui, Kepulauan Sula tidak memiliki kain batik khas daerahnya. Lenny pun tergerak membuat batik yang diberinama Batik Xoela.

Jakarta Fashion Week 2021 Digelar Virtual

"Saya menampilkam hasil karya para perajin batik di Sula. Saya di sana selama tujuh bulan, melatih masyarakat di sana mulai yang dari remaja sampai bapak-bapak," kata Lenny di Senayan City, Jakarta, Kamis, 25 Oktober 2018.

Karya Lenny Agustin di JFW 2019

Jakarta Fashion Week 2021 Tampilkan 60 Desainer

Kolaborasi yang diberinama Agustin x Kabupaten Kepulauan Sula itu bertemakan Wansosa.

Apa arti dari Wansosa? Wansosa yang dalam bahasa Sula berarti lebah. Dan lebah merupakan salah satu ikon kebanggan Sula, yang terkenal dengan hasil madu asli dari lebah liar di hutan (bukan hasil ternak).

Inilah yang menjadi point utama fashion show Lenny. Lebah menjadi dominan yang terdapat dalam Batik Xoela yang ditampilkan Lenny dihadapan tamu undangan.

Sebanyak 40 looks kain Batik Xoela diciptakan Lenny begitu apik dan cantik. Wujud lebah, sarang, serta lingkungannya berkembang biak dan madu ia tuangkan dalam koleksi terbarunya tersebut ke dalam blouse dengan cutting unik, bawahan rok bervolume dan asimetris, jaket longgar (oversized) dan long dress yang dipadukan dengan koleksi lainnya.

Lenny Agustin di JFW 2019

"Saya buat motif batik basicnya ada 20 tetapi bisa dikembangkam lagi oleh masyarakat Sula nanti. Dan saya berharap di setiap batik mereka nanti tetap ada kumbang dan lebahnya. Sula itu posisinya di tengah-tengah antara Sulawesi dan Papua sehingga kebudayaannya pun mix culture," terang Lenny.

Untuk warna, Lenny mendominasikan warna gelap, seperti hitam. "Dipilih dominan hitam, biru dongker, cokelat, dan maroon."

Tak hanya itu, di beberapa koleksinya, Lenny memasukkan warna-warna terang seperti oranye, biru, hijau, pink dan ungu.

Koleksi ini pun dilengkapi dengan hiasan detail, maupun aksesoris yang terbuat dari sulaman, rajutan, motif-motif lebah dari potongqn kain, sayap-sayapan atau sarang dari kulit sintetis hingga akrilik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya