Hari Batik Nasional, Pelajar SMP Gelar Fashion Show di Jalanan

Sejumlah pelajar SMP 1 Bantul, Yogyakarta gelar fashion show Batik.
Sumber :
  • VIVA/Daru Waskita (Yogyakarta)

VIVA – Sejumlah pelajar SMP 1 Bantul, Yogyakarta memamerkan pakaian batik hasil karya mereka di trotoar jalan tepat di perempatan Klodran, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bantul, Yogyakarta.

Hadiri Acara Trophy Tour Piala AFF Pakai Batik, Shin Tae-yong Bilang Fans Indonesia Itu ....

Layaknya peragawati, para pelajar ini berjalan di trotoar sambil memamerkan hasil karya desain pakaian batik yang selama ini menjadi salah satu mata pelajaran prakarya di SMP 1 Bantul.

Peragaan busana batik yang bertepatan dengan peringatan Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengguna jalan yang sedang melintas di perempatan Klodran, Kota Bantul.

Iringan musik angklung dan kendang tradisional menambah suasana seperti pertunjukan busana yang dibawakan oleh peragawan dan peragawati profesional.

Para Calon Menteri Prabowo Kompak Kenakan Batik Cokelat Tua Datang ke Istana

"Kami ingin mengangkat kembali batik sebagai warisan budaya adiluhung bangsa Indonesia agar tetap lestari," kata Nur Budiyanto, guru Prakarya, SMP 1 Bantul, Selasa, 2 Oktober 2018.

Batik, kata Nur sangat penting diperkenalkan kepada siswa dan masyarakat. Apalagi batik sudah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO yang proses pengajuannya tidaklah mudah.

Minta Anak Muda Pakai Batik, Sandiaga Uno: Kita Menjaga Kearifan Lokal

"Generasi muda wajib menjaga dan melestarikannya," ucapnya.

Salah satu langkah untuk melestarikan batik adalah melalui mata pelajaran yang ada di sekolah-sekolah.

"Salah satu gerbang emas mengenalkan batik adalah melalui mata pelajaran," tuturnya.

Batik yang dibawakan dalam fashion show oleh pelajar, kata Nur, merupakan batik kekinian sehingga sangat diminati oleh kaum muda bahkan oleh anak-anak.

"Untuk dapat diterima di kalangan anak muda, maka batik juga harus kekinian modelnya," ucapnya.

Dayinta Sita Resmi Wibawa salah salah satu pelajar yang turut memamerkan hasil karyanya tersebut. Ia mengaku bangga dapat mempersembahkan karyanya kepada generasi muda.

"Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan melestarikan batik?” ujarnya.

Ilustrasi pakaian batik.

Padahal Batik Sudah Diakui UNESCO, Sayangnya Pengrajinnya Terus Berkurang

Batik salah satu bukti nyata perjalanan panjang akan keragaman budaya Indonesia, telah diakui UNESCO sejak 2009. Namun, banyak tantangan yang dihadapi pengrajin batik.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024