Ketika Desainer Malaysia Jatuh Cinta dengan Batik Indonesia

Desainer Malaysia, Michael Ong
Sumber :
  • VIVA/Shalli Syartiqa

VIVA – Keindahan batik Indonesia mendapat pujian dari desainer Malaysia, Michael Ong. Michael mengatakan bahwa batik Indonesia sangat berbeda dengan batik Malaysia.

Melestarikan Batik Tulis Batang, Sebuah Warisan Budaya yang Terancam Punah

Menurutnya, batik Indonesia lebih halus dibanding dengan batik Malaysia. "Namanya sama, namun perbandingannya memang beda. Batik Indonesia memiliki teknik dan cara-cara yang halus, di mana lilin motifnya sangat halus, sedangkan batik Malaysia motif lilinnya tebal," kata Michael kepada VIVA di Plaza Indonesia, Senin malam, 24 September 2018.

Dia menuturkan, telah jatuh cinta dengan batik Indonesia sejak lama. Sebagai seorang desainer, menurutnya, motif batik Indonesia selalu membuat dia menyukainya.

Jadi Pelopor Pertama di Dunia, Batik Tulis Berkancing Emas Raih Rekor Muri

"Motif-motif batik Indonesia memiliki banyak cerita. Itulah the power of Indonesia," ucapnya.

Sebelum fokus mendesain batik modern, dia lebih dahulu dikenal dengan karyanya yang kerap digunakan oleh artis Malaysia. Misalnya, merancang kostum untuk konser dan artis hingga baju kurung.

Tren Belanja Online Kuartal IV 2024, Fashion Lokal dan Batik Jadi Sorotan

"Dari situ jalan saya. Setelah berkolaborasi dengan Alleira, ide-ide saya semakin banyak, kita bisa bekerja sama dengan pekerjaan yang saya tidak kerjakan di Malaysia," tuturnya.

Koleksi busana batik kolaborasi Michael Ong dan Alleira

Bersama Alleira, dia membuat inovasi batik dengan sentuhan kasual dan sporty untuk kalangan anak muda yang bisa dikenakan kapan dan di mana saja. Dia akan menampilkan karya kolaborasinya dalam ajang Plaza Indonesia Men's Fashion Week 2018.

"Mereka ingin memakai batik, tapi merasa bahwa batik kesannya konservatif jadi kenapa kita tidak melahirkan batik bernuansa baru," ucapnya.

Dengan koleksi terbarunya tersebut, Michael berharap generasi muda tetap bisa mengenakan batik yang syarat makna, namun bisa terlihat modis bila dikenakan. Busana batiknya ini bisa dikombinasikan dengan denim dan padu padan lain.

"Tema for this collection is batik now. Batik can mix with everything with a different texture. Maknanya lebih kasual, sporty dan lebih santai," ujarnya.

Hampir seluruh desain yang dibuat berupa jaket lengan panjang. Koleksi tersebut terinspirasi dari streetwear, sportwear, dan casual wear. Warna koleksinya terdiri dari marun, emerald green, blue denim, white, black, orange dan nude.

Untuk material, Michael dan Alleira mengutamakan kenyamanan bagi para konsumennya, sehingga menggunakan bahan catton dan silk, denim spandex, velvet, scuba, catton dan trimming border stripe, jersey cotton, dan corduroy. (tp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya