Pria Lebih Rentan Alami Kebotakan, Apa Penyebabnya?
- Pixabay/ klhh
VIVA – Rambut disebut sebagai mahkota kepala, karena selain melindungi kepala dari paparan sinar matahari secara langsung, rambut membuat penampilan seseorang terlihat sempurna. Itu lah sebabnya, tak jarang pria dan wanita yang senantiasa menjaga kesehatan rambutnya.
Namun, meski berbagai upaya dilakukan, nyatanya rambut tak lepas dari masalah, di antaranya kerontokan yang berujung pada kebotakan. Usia, penggunaan obat-obat kimia untuk pewarnaan rambut dan juga hormon disebut-sebut sebagai penyebab utama kerontokan.
Untuk menutupi kekurangan tersebut, masyarakat biasanya menutupinya dengan menggunakan topi, hingga melakukan cangkok rambut yang konon bisa mengembalikan kesuburan rambut.
Meski begitu, ada juga orang yang beranggapan bahwa memakai topi bisa menyebabkan kebotakan. Hal ini pun dibantah oleh dr. Cintawati Farmanina, seorang spesialis anti aging.
"Saya jarang menemukan kasus seperti itu. Kalau topi, saya rasa enggak mungkin (menyebabkan kebotakan). Mungkin dia pakai topi karena dia botak," ucapnya dalam acara Ayo Hidup Sehat di tvOne yang tayang, Jumat, 31 Agustus 2018.
Ia pun mengungkapkan bahwa pria lebih rentan mengalami kebotakan karena pengaruh hormon testosteron. "Testosteron menghambat pertumbuhan folikel rambut. Pertumbuhan rambut akan lebih lambat kalau testosteron lagi tinggi," katanya.
Cintawati lebih lanjut mengatakan, bahwa kalau sudah tidak punya folikel rambut, mau diberi obat atau vitamin pun, rambut tidak akan tumbuh. Itulah sebabnya terciptalah metode cangkok atau implantasi rambut.
"Menolong sekali pada klien-klien yang sudah tidak punya folikel rambut. Metode ini melibatkan pencangkokan folikel rambut pada kulit kepala," ujarnya menambahkan.
![Kebotakan](https://thumb.viva.co.id/media/frontend/thumbs3/2022/03/31/6244f6c365a71-kebotakan_375_211.jpg 640w, https://thumb.viva.co.id/media/frontend/thumbs3/2022/03/31/6244f6c365a71-kebotakan_375_211.jpg 1920w)