5 Fakta Mengejutkan soal Kebiasaan Wanita Beli Produk Kecantikan
VIVA – Produk kecantikan, baik kosmetik hingga pembersih wajah merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan wanita. Keluar rumah tanpa menggunakan pensil alis atau lisptik, adalah mimpi buruk bagi wanita.
Dari survei 17 ribu lebih wanita Indonesia, pelanggan klinik kecantikan yang terangkum dalam ZAP Beauty Index, terungkap beberapa fakta mengejutkan tentang kebiasaan wanita terkait hobi mereka membeli produk kecantikan. Berdasarkan rilis yang diterima VIVA, Sabtu 18 Agustus 2018 berikut ini adalah lima di antaranya.
Produk aman lebih penting
Rupanya wanita Indonesia mulai sadar pentingnya membeli produk yang aman ketimbang produk murah, namun membahayakan mereka.
64 persen lebih wanita Indonesia lebih mementingkan keamanan produk kecantikan ketimbang harga murah. Namun, hal berlaku sebaliknya bagi remaja di bawah 18 tahun, mereka masih lebih mementingkan harga murah ketimbang keamanan kosmetik.
Label halal
Sekitar 27 persen wanita usia 36 hingga 55 tahun berharap pelaku industri kecantikan mencantumkan label halal di setiap produk yang dikeluarkan.
Ulasan produk
Peran media sosial Instagram rupanya sangat penting bagi wanita untuk mencari informasi produk dibanding mencari informasi dari mereknya langsung atau bahkan Beauty Blogger.
Dari 73,2 persen wanita yang mengaku mencari informasi produk sebelum membeli, sebanyak 55 persen wanita mengaku akan mencari informasi melalui media sosial Instagram. Sementara itu, 41,6 persen lainnya menggunakan Youtube, disusul Beauty Blogger, teman dan terakhir dari website atau merek itu sendiri.
Rekomendasi membeli
Meski mencari informasi dari media sosial, 18,4 persen wanita yang disurvei justru mengaku lebih mempercayai teman saat memutuskan membeli produk dibanding dari sumber informasi lainnya.
Sistem pembayaran
Kartu debit ternyata menjadi favorit dari generasi ke generasi untuk melakukan pembayaran saat membeli produk kecantikan. Sementara itu, pada usia kurang dari 18 tahun, mereka lebih memilih membayar dengan tunai. Uniknya, meski berusia di bawah 18 tahun, tak sedikit juga gadis-gadis remaja ini membeli dengan menggunakan kartu kredit, yaitu sebanyak 15,5 persen.