Makna di Balik Motif Batik Peranakan, Penolak Bala Hingga Sejarah
- VIVA/ Bimo Aria
VIVA – Bicara soal batik, Indonesia memiliki beragam motif batik yang beragam. Tiap daerah di Indonesia, punya ciri khas tersendiri, bagaimana menampilkan motif batik yang indah yang mewakili daerahnya.
Tak hanya itu, batik sendiri juga telah ditetapkan oleh Unesco sebagai Warisan Budaya Indonesia. Dari beragam motif batik yang ada, pernahkah Anda mendengar batik peranakan?
Ya, koleksi batik peranakan dari SA/VI official, akan diangkat dalam pagelaran bertajuk Darpa Nagari yang bertempat di Mall PIK Avenue Jakarta, 23 -26 Agustus 2018. Sutradara kreatif SA/VI official, Vivia Setiawan mengatakan, batik peranakan diciptakan untuk menggambarkan keragaman budaya Indonesia yang juga dipengaruhi oleh budaya Tionghoa, Arab, Belanda, India dan Jepang.
"Motif batik peranakan, cenderung memiliki warna-warna pastel. Pada batik peranakan kali ini, lebih banyak dijumpai bunga yang mempunyai arti keanggunan dan kesejahteraan di usia senja, burung yang artinya ratu dari segala burung yang menampilkan keanggunan, kelembutan," kata Vivia, dalam siaran persnya kepada VIVA, Selasa 13 Agustus 2018.
Vivia juga menjelaskan di Jawa sendiri pada masa silam, motif ini dianggap sebagai penolak bala. Batik peranakan, lanjut dia, lebih sarat akan makna dan arti yang tidak lain, karena kepercayaan, tradisi dan cerita leluhur turun temurun.
"Untuk model yang akan dikenakan saat fashion show memakai Cutting lose fit, easy to wear, yang inspirasinya diambil dari pakaian adat tradisional wanita Indonesia yang di modernisasi," kata dia.
Selain menampilkan Batik Peranakan, gelaran Darpa Nagari ini juga akan diwarnai bazar dari busana lokal Indonesia, mulai dari baju, tas, kraft, kain, accessories, snack dan makanan kemasan lokal Indonesia.
"Lewat event ini semoga warga Indonesia baik orang tua maupun anak muda dapat lebih mencintai Indonesia, serta bangga untuk menggunakan batik tersebut dalam kehidupan sehari-hari," kata Vivia.