Kesalahan Tindakan Filler Hidung Paling Banyak Terjadi
- Pixabay/jochenpippir
VIVA – Ketua League of ASEAN Dermatology Societies (LADS), Dr. Syarief Hidayat SpKK, FINSDV, FAADV menjelaskan bahwa kasus di bidang dunia kecantikan paling banyak disebabkan pada kesalahan tindakan filler untuk memancungkan hidung. Dari kesalahan tersebut, beberapa masalah serius pun bisa terjadi, salah satunya kebutaan.
"Paling banyak soal hidung dan kebutaan terlalu banyak jadi karena terlalu banyak ngisi (filler) karena (merasa) kurang mancung mungkin ya sebab variasi anatomi pada manusia yang berbeda," kata dia di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 9 Agustus 2018.
Dia menjelaskan, variasi anatomi manusia yang dimaksudkan adalah lokasi pembuluh darah setiap orang yang berbeda. Jika tidak tepat, efek samping yang membahayakan bisa terjadi.
"Variasi anatomi ini harus hati-hati. Efek samping itu bisa terjadi kalau tindakannya tidak hati-hati. Kalau yang sudah terlatih juga harus hati-hati agar safety," tuturnya.
Syarief mengatakan, kasus seperti ini cukup banyak terjadi, namun banyak juga yang tidak diketahui. Hal ini lantaran pasien yang mengalami efek samping, justru memilih tidak melaporkannya.
"Kalau ada efek samping enggak mau ketahuan orang pergi ke dokter mana saja enggak mau bilang. Agak sulit," kata dia.
Nah soal panduan pemilihan klinik yang tepat untuk melakukan filler atau tindakan kecantikan lainnya, kata dia, bisa diketahui sebelum melakukan tindakan yang akan dilakukan.
"Kalau kita sebelum melakukan tindakan mengisi informed consent (tindakan medis) salah satu indikasi mengtahui apakah dokternya profesional atau tidak. Karena di situ dijelaskan kasus kita apa, tindakan apa yang perlu dijalani, efek samping yang akan terjadi, di situ kelihatan," ucapnya. (ren)