Mahakarya 15 Desainer Indonesia Jadi Sorotan di Kanada
- Dok KBRI Ottawa
VIVA – Sebanyak 15 desainer Indonesia yang berbasis di Jakarta, Bali, Montreal, New York dan Chicago berpartisipasi dalam promosi busana Nusantara di Kanada. Beragam busana Nusantara tersebut dipamerkan di Horticulture Building, Lansdowne Park, Ottawa, Kanada.
Mahakarya adibusana Nusantara yang dikenakan 30 model di atas catwalk menjadi sorotan dalam pagelaran Festival Indonesia 2018 dengan tema Indonesian Fashion in Ottawa. Ini merupakan ajang promosi dagang, pariwisata, dan investasi tahunan, yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ottawa.
Acara yang digelar selama tiga hari, mulai 27-29 Juli 2018 itu dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Kanada Teuku Faizasyah, Walikota Ottawa Jim Watson dan sejumlah pejabat pemerintahan Kanada serta korps diplomatik negara sahabat yang terakreditasi di sana. Pada pagelaran Festival Indonesia ke-12 ini, KBRI Ottawa khusus menyoroti industri fesyen Indonesia bagi masyarakat Kanada, yang diharapkan mampu mendorong industri fesyen Indonesia merambah pasar Kanada.
Teuku Faizasyah berharap penyelenggaraan festival tersebut bisa membuka peluang masuknya busana tradisional maupun rancangan modern nusantara ke pasar Kanada. "Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat terus mempromosikan Indonesia agar semakin dikenal luas oleh warga Kanada," katanya dalam rilis yang diterima VIVA, Senin, 30 Juli 2018.
Sementara seluruh busana khas Nusantara yang ditampilkan dalam festival ini sudah melalui proses seleksi oleh KBRI Ottawa. Busana itu merupakan karya dari Entin Gartini, Handi Hartono, Joko SSP, Batik Kartini, Gee Batik, Amdiskastara, My Nuclo, Avy Loftus, Be Management, Monchie Batik, By Vero, Ning Zulkarnain, Sekar Kedaton, Alleira & Bellena, dan LuTro.
Selain mempromosikan busana Nusantara, Festival Indonesia juga mempromosikan produk agrikultur dan kuliner Nusantara, dengan melibatkan Indofood, PTPN VIII, serta komunitas masyarakat Indonesia di Ottawa. Adapun beragam kuliner dalam pagelaran yang dihadiri sekitar 4.000 pengunjung itu, di antaranta rendang, sate, ketoprak, nasi uduk, siomay.