Tak Laku, Lini Fesyen Ini Bakar Pakaian Senilai Rp529 Miliar
- REUTERS/Suzanne Plunkett
VIVA – Label fesyen Burberry dikabarkan membakar pakaian senilai  lebih dari Rp529 miliar pada tahun 2017. Lini pakaian kelas atas, yang terkenal dengan desainnya ini, juga dikabarkan telah menghancurkan produk senilai Rp942 miliar dalam lima tahun terakhir.
Berita itu muncul ketika salah satu karyawan membongkar bahwa perusahaan mereka menghancurkan produk yang tidak terjual ini untuk mencegahnya dijual dengan harga diskon di pasar gelap kepada 'orang yang salah'.Â
Baru-baru ini Burberry juga mengatakan pihaknya berusaha untuk bertindak dengan cara yang bertanggung jawab ketika membuang stok. Mereka juga berusaha sangat hati-hati dalam meminimalkan jumlah limbah.
Hal itu terjadi ketika The Times mengklaim para pemegang saham tidak senang dengan jumlah pakaian yang dihancurkan, dengan satu pertanyaan mengapa produk yang tidak terjual tidak ditawarkan kepada investor perusahaan swasta.
Burberry mengatakan bahwa mereka  sangat serius menangani isu limbah ini  dan menggunakan insinerator khusus untuk memanfaatkan energi. Perusahaan, yang telah menampilkan model terkenal termasuk Cara Delevingne, Sienna Miller, Rosie Huntington-Whiteley dan Romeo Beckham dalam kampanye iklannya, mengatakan praktik menghancurkan kelebihan stok adalah hal yang umum di industri ritel.
Menurut laporan kelebihan limbah, nilai produk yang hancur meningkat setengahnya dalam dua tahun terakhir. The Times juga menghubungi sejumlah merek, termasuk Vivienne Westwood dan Victoria Beckham, untuk mencari tahu bagaimana limbah mereka ditangani.
Hanya Temperley yang menjawab, mengatakan pakaiannya yang tidak terjual entah disumbangkan untuk amal atau dijual di outlet diskon. Sebelumnya telah muncul bahwa Richemont, pemilik Cartier dan Montblanc, menghancurkan jam tangan senilai lebih dari 500 juta US$Â dalam dua tahun.
Sementara itu, lebih dari 16,5 ton stok H&M dibakar tahun lalu, untuk membantu menggerakkan sebuah kota kecil Swedia, Vasteras, daripada menggunakan batu bara. Louis Vuitton juga disebut sebagai merek yang membakar tasnya yang tidak terjual.